Harga Bawang Merah di Petani Anjlok

Sabtu 11-05-2019,23:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

MAJALENGKA-Petani bawang merah di Desa Ciranjeng, Kecamatan Cingambul harap-harap cemas. Di satu sisi mereka bahagia karena hasil panen cukup baik. Namun di sisi lain mereka harus menghadapi harga yang anjlok. Petani bawang merah di Desa Ciranjeng, Kecamatan Cingambul, Jenal (60) mengatakan, bawang merah hasil panennya hanya dihargai Rp20 ribu per kilogram. “Padahal sebelumnya barang merah itu bisa mencapai Rp25ribu per kilogramnya,” katanya di sela mengumpulkan bawang merah hasil panen, Jumat (10/5). Turunnya harga bawang di tingkat petani, tentu saja membuatnya merugi. Karena meski hasil panen berlimpah, uang penjualan tidak mampu menutup biaya produksi selama masa tanam. “Karena selama masa tanam, kami membeli bibit di Brebes, Jawa Tengah, belum lagi keluar biaya untuk pupuk, pemeliharaan dan upah kerja. Kalau dihitung-hitung kami bukannya keuntungan. Tapi saat panen malah merugi,” jelasnya. Kalaupun meraup keuntungan, Jenal mengaku nilainya tidak begitu besar. “Kami sebagai petani bawang merah hanya bisa pasrah dengan keadaan. Kami tidak bisa menikmati hasil jerih payah selama satu kali masa tanam,” jelasnya. Ia pun meminta kepada pemerintah untuk bisa meningkatkan nilai hasil produksi masyarakat petani. Dengan begitu, kehidupan petani bawang merahb isa meningkat. “Jangan sampai petani terus-terusan tutup lubang, gali lubang,” pungkasnya.(har)

Tags :
Kategori :

Terkait