Berburu Keliling Kampung, Miliki Uang Era Zaman Kolonial

Minggu 12-05-2019,21:01 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

MAJALENGKA-Zainal Aripin SE bukan hanya menganggap uang sebagai alat tukar semata. Namun juga sebagai seni dan saksi sejarah perjalanan bangsa. Oleh karena itu, pemuda yang juga Kaur Keuangan Desa Maniis, Kecamatan Cingambul memilih untuk mengoleksi uang kuno. Seperti apa koleksinya? Uang lembar bergambar Presiden Ir Soekarno ditunjukkan Zainal Arifin, kemarin. Warnanya merah, namun bukan pecahan Rp100 ribu seperti sekarang ini. Tulisan di uang pojok kiri uang itu adalah Rp100. Ya itu adalah uang lembar seri Presiden Ir Soekarno keluaran tahun 1960an yang merupakan salah satu bagian dari koleksi milik Zainal. Untuk seri Ir Soekarno tahun 1960, Zainal masih memiliki uang pecahan Rp5, Rp10, Rp25 dan Rp100. Untuk uang kuno keluara 1964 seri Ir Soekarno, Zainal juga memiliki uang pecahan dengan nominal Rp1 dan Rp2,5. Itu baru sebagian kecil dari koleksi Zainal. Yang paling tua, Zainal memiliki 1 lembar uang kertas cetakan zaman kolonial Belanda (uang lembar Nederlandsch-Indische Gouvernementsgulden) tahun 1943 dengan nominal Rp1 dan beberapa uang koin zaman Belanda. Untuk bisa menjadi seorang kolektor uang kuno, Zainal mengaku hal itu bukan perkara mudah. Butuh proses, waktu, perjuangan dan pengorbanan. Awalnya Zainal memang mengoleksi dari kedua orang tua dan neneknya. Namun setelah memiliki penghasilan, Zainal mulai getol berburu uang kuno ke berbagai tempat. Ia berkeliling dari kampung ke kampung dan mendatangi orang-orang tua yang diperkirakan masih menyimpan uang kuno. Dalam proses pengumpulannya, Zainal kerap berdiskusi dengan berbagai pihak. Ia bahkan rela mempekerjakan berbagai orang untuk mencari uang kuno di beberapa kota. Zainal juga memiliki katalog mengenai uang-uang yang pernah diterbitkan pemerintah. “Ternyata uang-uang tersebut bisa memiliki nilai jual tinggi. Semakin tua usia uang tersebut nilai jualnya akan semakin tinggi. Sebab, untuk bisa mendapatkan uang kuno itu bukan pekerjaan mudah. Butuh proses panjang,” jelasnya. Bukan hanya uang yang beredar di Indonesia, Zainal juga mengoleksi uang dari negara lain keluaran berbagai tahun. Baik itu uang logam atau pun uang kertas. Keuletan Zainal berburu uang kuno membuatnya dikenal sebagai kolektor uang kuno. Tidak sedikit orang yang datanguntuk membli uang kuno miliknya untuk kebutuhan suvenir atau mas kawin. Bahkan tak sedikit pula kolektor kota besar datang untuk membeli uang kuno miliknya. (har)

Tags :
Kategori :

Terkait