Ada Kloter Haji yang Masih Gabung Calhaj asal Bekasi

Senin 13-05-2019,09:31 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Terkait rencana pengalihan pemberangkatan jamaah melalui ke BIJB Kertajati, Kepala Seksi Pemberangkatan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Kota Cirebon, Jajang Badruzaman mengaku belum melakukan persiapan apapun. Untuk saat ini, jajang mengatakan pihaknya masih fokus dalam melakukan pembenahan persyaratan bagi para calhaj untuk memperoleh visa dari Pemerintah Arab Saudi. Pasalnya, untuk mulai tahun ini, Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan proses rekam biometric dan juga bukti vaksin jamaah haji sebagai syarat untuk penerbitan visa pada 2019. “Baru tahun ini ada tambahan persyaratan. Seperti menyertakan bukti vaksin, bukti biometric harus dilampirkan untuk penerbitan visa. Akhirnya kita harus bongkar lagi untuk menambahkan lampiran bukti vaksin dan juga perekaman biometric. Dulu kan proses itu dilakukan di embarkasi sebelum pemberangkatan,” ujarnya, kemarin. Tahun ini, ada 331 calhaj Kota Cirebon. Sesuai qur’ah atau pengundian, para calon jamaah haji asal Kota Cirebon masuk pada kloter 74 dan akan bergabung dengan 70 calhaj asal Kota Bekasi dan 2 calhaj asal Kabupaten Cirebon. Terpisah, Kasi Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah Kantor Kemenag Kabupaten Cirebon H Khidir mengatakan rencana keberangkatan calhaj dari Bandara Kertajati sebetulnya telah digaungkan pada awal tahun 2019. Bahkan pihak Kanwil Kementerian Agama Jawa Barat pernah membahas embarkasi atau asrama karantina jamaah haji dengan menyebut nama The Radiant Hotel Gronggong. “Dulu pernah ada pembahasan embarkasi atau asrama untuk calhaj wilayah III Cirebon termasuk Subang dan lainnya akan dipusatkan di The Radiant. Tapi ini sudah lama, perkembangan terbarunya kami belum tahu. Tahu-tahu ada informasi kalau pemberangkatan calhaj bakal diterbangkan melalui Kertajati. Ya tentu kami sambut baik berita ini,” tuturnya. Namun, kata Khidir, wacana lokasi embarkasi yang dipusatkan di The Radiant Hotel kurang cocok. Hal itu lantaran sempitnya jalan. “Ya dulu wacanya di Radiant, apalagi kondisi Gedung Asrama Haji Kabupaten Cirebon kurang layak. Yang jelas Kemenag Kabupaten Cirebon setuju bilamana keberangkatan haji melalui Bandara Kertajati. Tinggal bagaimana persiapan sarana dan prasarananya saja,” ujarnya. Diketahui, jumlah kuota jamaah haji Kabupaten Cirebon tahun 2019 sebanyak 2.411 orang. Penetapan nomor kelompok terbang (kloter) haji Kabupaten Cirebon tahun 2019 ialah Kloter  05, 32, 36, 52, 57, 74, 89.  “Kabupaten Cirebon terbagi 7 Kloter. Untuk keberangkatan haji nasional 2019 akan diberangkatkan pada tanggal 7 Juli 2019. Dikarenakan Kabupaten Cirebon mendapat nomor urut kloter awal, yakni Kloter 5, kemungkinan besar akan diberangkatkan 8 Juli 2019,” jelas dia. Saat ini, pihaknya baru saja menyelesaikan tahapan pelunasan biaya haji tahap 2. Dari 2.411 calhaj, kata Khidir, semuanya telah melakukan pelunasan. “Dari batas waktu pelunasan sampai 10 Mei 2019, semuanya telah melakukan pelunasan. Adapun yang gagal berangkat karena hamil, meninggal dunia atau penyakit kronis nanti akan diberangkatkan melalui cadangan. Sejauh ini belum ada kepastian berapa yang gagal berangkat,” tukasnya. Terpisah, Kabag Kesra Setda Kuningan Toni Kusumanto mengatakan untuk tahun ini jamaah haji asal Kabupaten Kuningan tetap tidak mengalami perubahan kuota dari tahun lalu yakni 996 calon haji. Para jamaah haji ini terbagi menjadi tiga kloter. Yaitu kloter 47, 64, dan kloter 68. Sama seperti tahun lalu, ada satu kloter dari Kuningan yang terpaksa digabung dengan daerah lain. “Kloternya sudah ada yakni 47.64 dan 68. Untuk kloter 47 dan 68 sebanyak 404 jamaah, dan kloter 64 sebanyak 191 jamaah. Berdasarkan undian, jamaah haji dari Kuningan di kloter 64 digabung dengan Bogor serta Bekasi,” jelas Toni yang juga menjabat ketua PPIH Kabupaten Kuningan tersebut. Sementara Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Kabupaten Kuningan H Hamzah Rukmana MA menerangkan, dari 996 calon haji regular yang akan berangkat, semuanya sudah menyelesaikan pelunasan biaya ongkos naik haji (ONH). Sehingga bisa dipastikan seluruh jamaah berangkat sesaui kloternya masing-masing. “Alhamdulillah calon haji regular sudah menyelesaikan ONH yang terakhir hari Jumat, pekan lalu. Artinya, seluruh calon haji Kuningan bisa berangkat karena sudah melunasi ONH. Jumlah calhaj asal Kabupaten Kuningan sesuai dengan kuota dari pemerintah pusat untuk tahun ini yakni sebanyak 996 orang. Jumlah calhajnya sebanyak 996 didampingi 14 petugas haji. Satu kloter empat petugas, sedangkan kloter yang digabung didampingi dua petugas,” sebut Hamzah. Menyangkut rencana pemberangkatan dari Bandara Kertajati, Hamzah menyerahkan sepenuhnya kepada PPIH Provinsi Jawa Barat. Jika memang sarana yang dibutuhkan bisa terpenuhi dalam waktu tersisa hingga Juli mendatang, maka bisa saja jamaah berangkat dari Kertajati. (awr/via/gus)

Tags :
Kategori :

Terkait