Kuwu Dapil 6 Bermanuver, Usulkan Haurgeulis Jadi Calon Ibukota Indramayu Barat

Selasa 14-05-2019,01:01 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

INDRAMAYU - Lokasi ibukota calon daerah persiapan Kabupaten Indramayu Barat (Inbar) masih dalam proses kajian. Tiga wilayah kecamatan yakni Kroya, Gabuswetan dan Haurgeulis dipersiapkan menjadi kandidat ibukota daerah otonomi baru (DOB). Dari 3 kandidat itu, para kuwu di wilayah daerah pemilihan (dapil) 6 sepakat untuk mengusulkan Kecamatan Haurgeulis menjadi calon ibukota Kabupaten Inbar. Usulan itu tertuang dalam surat pernyataan bersama yang ditandatangani sebanyak 46 kuwu di dapil 6 yang meliputi Kecamatan Sukra, Patrol, Anjatan, Haurguelis dan Gantar. “Para kuwu dapil 6 mengusulkan letak ibukota Kabupaten Inbar di Kecamatan Haurgeulis. Tertuang dalam surat pernyataan bersama yang ditandatangi dan distempel,” ucap Sekretaris Dewan Pakar Panitia Pembentukan Kabupaten Indramayu Barat (PPKIB), Rd Daniar AS kepada Radar, Minggu (12/5). Daniar mengungkapkan, para kuwu juga sepakat, letak calon ibukota Kabupaten Inbar berada di Desa Sidadadi Kecamatan Haurgeulis bukan tanpa sebab. Desa Sidadadi berada di tengah titik kordinat diantara 10 kecamatan yang masuk wilayah Kabupaten Inbar. Lokasinyapun dinilai strategis. Telah tersedia lahan luas puluhan hektare milik Pemdes Sidadadi untuk menekan investasi awal yang digunakan untuk pembangunan pusat pemerintahan terpadu di ibukota Inbar. Lahan yang disediakan bebas bencana, seperti banjir, gunung berapi apalagi tsunami. “Disana ketersediaan sumber daya air yang cukup dan bebas pencemaran lingkungan,” katanya. Desa yang berada di ujung utara Kecamatan Haurgeulis itu dekat dengan kota yang sudak eksisting dan berkembang untuk efisiensi awal infrastruktur. Dari sisi akses mobilitas atau logistik, Desa Sidadadi dinilai dekat dengan jalan raya pantura, dilintasi jalan provinsi serta dekat dengan akses dua pintu tol. “Wilayah Kecamatan Haurgeulis juga sudah tersedia stasiun kereta api, terminal angkutan darat serta terdapat kantor-kantor pelayanan milik pemerintah seperti PLN, Telkom dan Samsat. Demikian pula kantor swasta meliputi perbankan,” tuturnya. Terpenting lagi adalah ketersediaan tempat untuk disewakan atau digunakan sebagai kantor pemerintahan baru termasuk pendopo dan kantor bupati. “Intinya semua infrastruktur dasar untuk sebuah perkotaaan calon ibu kota yang dibutuhkan sudah tersedia. Sehingga ketika ada waktu tiga tahun untuk penetapan calon daerah persiapan, kita sudah tidak terkendala sarana dan prasarana,” jelas Daniar. Tak cuma itu, Haurgeulis dengan akses yang dimiliki serta berada di tengah tengah golden triangle West Java yang menjadi bagian program Rebana Pemprov Jabar yang menghubungkan Cirebon-Bandara Kertajati-Pelabuhan Patimban. Hal ini menjadi nilai plus dalam hal pembentukan Kabupaten Inbar dan Haurgeulis sebagai ibukota kabupatennya. Menurut Daniar, usulan dari para Kuwu di Dapil 6 ini patut menjadi pertimbangan tim kajian dalam menentukan lokasi ibu kota calon daerah persiapan Kabupaten Inbar. Sehingga, hasil yang diputuskan dapat diterima oleh semua pihak. “Kalaupun nanti usulan ini tidak diakomodir, tentu ini menjadi hak dari tim kajian. Tapi kita berharap, usulan ini menjadi pertimbangan karena berasal dari para kuwu yang merupakan garda terdepan dalam pemerintahan paling bawah,” tandasnya. (kho)

Tags :
Kategori :

Terkait