Lagi, Pemuda Palestina Tewas di Jalur Gaza

Selasa 14-05-2019,04:04 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

LONDON – Aksi Pemerintah dan Militer Israel yang membombardir warga Palestina mendapat sorotan banyak pihak. Serangan Israel menyulut kemarahan warga Kota London. Kemarin (12/5) mereka memperlihatkan solidaritas untuk rakyat Palestina, sekaligus memperingati 71 tahun pengungsian besar rakyat Palestina, atau Nakba 1948-ketika 700 ribu orang Palestina dipaksa meninggalkan rumah mereka. Protes tersebut dipimpin oleh seorang aktivis Palestina yang menampar tentara Israel, Ahed Tamimi. Ahed dijebloskan ke dalam penjara selama delapan bulan setelah ia mengaku melakukan serangan dan dibebaskan pada Juli lalu. Ia disambut oleh kerumunan pendukungnya yang meneriakkan slogan. Kegiatan di London yang diselenggarakan oleh Kampanye Solidaritas Palestina (PSC), menampilkan pembicara yang menyerukan keadilan untuk rakyat Palestina dan diakhirinya 12 tahun blokade Israel atas Jalur Gaza. Pemrotes juga mengutuk serangan baru-baru ini terhadap Jalur Gaza, yang menewaskan 26 orang Palestina. Satu kelompok yang pro-rakyat Yahudi juga menghadiri pertemuan terbuka itu untuk mendukung hak asasi rakyat Palestina. Sementara itu Abdullah Abdul-Al (24) warga Palestina yang ditembak hingga tewas oleh pasukan pendudukan Yahudi selama kemarin dimakamkan di kota kelahirannya, Rafah, bagian selatan Jalur Gaza. Abdul-Al dilaporkan menderita luka tembak parah di panggulnya oleh pasukan Israel. Sedikitnya 32 orang cedera oleh peluru aktif Israel, termasuk empat anak kecil selama protes tersebut. Sementara itu tiga surat kabar Arab Palestina di halaman depan mereka menyoroti pembunuhan satu orang Palestina oleh militer Israel selama protes Pawai Akbar Kepulangan di perbatasan Jalur Gaza dengan Israel. Ketiga surat kabar itu juga mengatakan Dewan Keamanan PBB mengutuk kebijakan permukiman Israel di wilayah Palestina yang diduduki. Koran Al-Quds melaporkan 14 dari 15 anggota Dewan Keamanan mengutuk tindakan Israel. Hanya Amerika Serikat satu-satunya negara yang menyuarakan dukungan untuk Israel Surat kabar tersebut mengutip utusan AS Jason Greenblatt yang menyerang PBB karena menentang permukiman tidak sah. Ia berkeras kegiatan itu tidak menghambat perdamaian. Harian Al-Ayyam mengutip Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Al-Malki, yang mengatakan kepada peserta sidang bahwa yang disebut kesepakatan oleh AS adalah rencana untuk penyerahan dan bukan pencapaian kesepakatan perdamaian. (waf/ful/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait