THE Radiant Hotel di wilayah Beber, Kabupaten Cirebon, diusulkan menjadi tempat penginapan calon jamaah haji (calhaj) yang terbang dari Bandara Kertajati masih dikaji ulang. Karena opsi lainnya seperti di Majalengka, juga layak menjadi tempat penginapan calhaj. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa barat Uu Ruzhanul Ulum usai melihat langsung kawasan Islamic Centre Majalengka, Selasa (14/5). Dia mengatakan, kawasan Islamic Centre Majalengka lebih cocok dijadikan asrama atau tempat transit sementara para calhaj yang akan terbang ke Tanah Suci melalui Bandara Kertajati. “Kalau penerbangan haji (dari BIJB) sudah klir, yang menjadi kendala adalah penginapan. Tapi setelah saya lihat langsung sarana prasarana di Islamic Centre, untuk penginapan tahun ini saya cenderung di sini (Majaengka). Di seberang juga ada hotel. Di sini juga areanya strategis dan bisa steril,” ujarnya. Dari hasil pantauannya di kompleks Islamic Centre yang terintegrasi dengan Hotel Fitra, jumlah ketersediaan kamar ada 136 (hotel+asrama Islamic Centre). Satu kamar bisa dipakai empat orang, sehingga bisa cukup untuk menampung satu kloter. Dalam kompleks Islamic Centre juga ada fasilitas aula yang mampu menampung 1.000 orang, serta masjid yang cukup representatif. “Selain itu, akses dari kompleks Islamic Centre Majalengka ke lokasi bandara hanya memakan waktu 20 menitan,” katanya. “Nanti saya sampaikan juga kalau jamaah dari Subang dan Sumedang juga berangkat dari Kertajati. Kalau Ciayumajakuning sudah positif. Yang memutuskan itu (asrama, red) bersama. Tapi saya juga sudah lihat sendiri, akan saya sampaikan bahwa di sini (Majalengka, red) kriterianya layak,” lanjut Uu. Sementara Bupati Majalengka Karna Sobahi mengatakan, sudah berupaya menata dan menyiapkan secara optimal agar Majalengka dapat diprioritaskan untuk dijadikan asrama penginapan atau tempat transit sementara caljah sebelum terbang dari Bandara Kertajati. “Kita siap,” tandas Karna. (azs)
Kategori :