Tutup Galian C Sekarang Juga

Senin 20-05-2019,10:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON- Seruan keras untuk dilakukan penutupan dan penghentian aktivitas eks galian c yang menggunakan alat berat, dikeluarkan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Benda Kerep, KH Muhammad Miftah. Kang Miftah demikian sapaan akrabnya, sudah mengetahui adanya aktivitas galian c tersebut. Malah menurutnya, penggunaan atau pengatasnamaan pesantren oleh pengelola, hanya merupakan akal-akalan mereka saja. Dengan dalih pembangunan pesantren, mereka semakin leluasa mengeruk pasir dan material lainnya. Dia mempertanyakan klaim penataan atau revitalisasi.Faktanya yang terjadi lingkungan bertambah rusak. \"Aneh ini, zaman Pak Subardi sudah ditutup. Kok sekarang-sekarang ini ada lagi. Pemkot sepertinya diam saja. Atau mungkin ada yang membekingi?” kata Kang Miftah, kepada Radar Cirebon, Minggu (19/5). Menurut dia, aktivitas galian c lebih banyak mudharatnya dibandingkan manfaatnya. Sehingga ia meminta walikota untuk menutup dan menghentikan aktivitas galian c. Dan tidak perlu alasan untuk pembangunan pesantren maupun revitalisasi, karena sudah ada surat keputusan penutupan sejak 2004. “Galian c tutup sekarang juga. Kalau ada yang jadi beking, ingat saya dengan Pak Tito (kapolri) dan Pak Hadi (Panglima TNI) itu dekat. Tinggal telepon saja, siapa aparatnya,\" tegasnya. Kang Miftah juga meminta pengelola jangan membalikkan fakta dan menuding penggalian manual lebih merusak daripada yang menggunakan alat berat. Padahal sesungguhnya yang terjadi, penggunaan alat berat mempercepat kerusakan lingkungan. Untuk penggali manual, pihaknya meminta pengecualian untuk bisa tetap beraktivitas dengan pengawasan pemerintah setempat. Pasalnya, ribuan warga masih bergantung pada profesi ini, sampai ada profesi baru penggantinya. Sedangkan alih profesi yang digaungkan pemerintah belum ada hasilnya. Kang Miftah juga membandingkan, efek penutupan yang dikelola yayasan dan penggali manual yang jumlahnya ribuan. Tentunya lebih mudah menutup operasi yayasan tersebut karena hanya segelintir orang saja. “Kenapa ini tidak bisa, atau ada apa ini? Kami juga membuka pintu lebar-lebar, untuk pemerintah bila ingin bekerja bersinergi dengan pesantren dalam hal alih profesi warga, kami bisa dan siap menyediakan tempat. Tinggal pemerintah memfasilitasi pelatihan, pendidikan keterampilannya,\" ujarnya. Namun pihaknya berpesan, alih profesi ini agar memperhatikan potensi, kearifan lokal. Sehingga profesi yang baru nanti sesuai dan bermanfaat bagi warga sekitarnya. Kang Miftah juga menagih janji walikota, yang katanya akan membangun lahan parkir di area masuk Ponpes Benda. Parkiran ini bisa menimbulkan keramaian secara ekonomi, mulai bermunculan kios berjualan, bengkel sampai sarana transportasi. (gus)

Tags :
Kategori :

Terkait