Parkir Badan Jalan, Jalur Rajagaluh-Sindangwangi Menyempit

Kamis 23-05-2019,03:33 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

MAJALENGKA - Kondisi jalan Rajagaluh-Sindangwangi, Kabupaten Majalengka mengalami penyempitan ruas. Ini disebabkan oleh meningkatkan intensitas keramaian di pusat-pusat perniagaan di kawasan sekitar Pasar Rajagaluh. Ditambah lagi, kendaraan parkir di badan jalan. Akibatnya, pada jam-jam tertentu, sering terjadi kemacetan panjang apalagi ketika bulan Ramadan. Pantauan Radar, antrean kendaraan tak terhindarkan hingga beberapa ratus meter ke arah barat maupun sebaliknya. Laju kendaraan juga hanya bisa mencapai kecepatan di bawah 20 kilometer per jam. Supar (40) warga Sindangwangi yang bekerja di Majalengka hampir setiap hari terjebak di padatnya arus lalu lintas pusat perniagaan Rajagaluh. Setiap toko yang berada di pinggir jalan Rajagaluh tidak menyediakan lahan parkir. Sehingga, parkir sepeda motor maupun mobil pengunjung terpaksa berjejer parkir di bahu jalan. Bahkan ketika musim ngabuburit saat ini antrean kendaraan dari arah barat maupun dari arah timur bisa mencapai puncaknya “Sekarang kawasan perniagaan Rajagaluh semakin ramai, akses lalu lintas pun semakin padat. Tapi sayangnya setiap toko di kawasan perniagaan tersebut tidak menyediakan lahan parkir, sehingga kendaraan pengunjung parkirnya di bagi jalan. Ini menjadikan ruas jalan semakin sempit dan kendaraan umum yang melintas sering terjebak,” ujar dia. Warga lainya Fadilah mengatakan, pemerintah harus mulai memikirkan perluasan badan jalan dan penyediaan lahan parkir. Mengingat kedepannya bukan tidak mungkin kawasan tersebut akan terus ramai dan lebih sering dilintasi bus maupun kendaraan besar. Mengingat di kawasan Sindangwangi dan Rajagaluh diproyeksikan bakal dijadikan pusat pariwisata. Bukan cuma pelebaran jalan, dibutuhkan penataan pusat perniagaan untuk menjadi sentra penjualan oleh-oleh untuk melayani para pengunjung wisata yang ingin membeli buah tangan khas dari wilayah tersebut. “Kami berharap wilayah perniagaan di Rajagaluh bisa ditata lebih rapi lagi. Tidak semrawut seperti saat ini. Karena nanti kan Rajagaluh dan Sindangwangi mau dijadikan sentra pariwisata. Jadi pengunjung dari luar harus mendapatkan kemudahan dan kelancaran akses supaya objek wisatanya tidak sepi pengunjung,” imbuhnya. (azs)

Tags :
Kategori :

Terkait