Sebelum Zonasi, Pendaftar PPDB di SMPN 18 Mayoritas Siswa dari Wilayah Pesisir

Jumat 24-05-2019,18:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Pemerataan siswa dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang menjadi tujuan sistem zonasi, ternyata tidak benar-benar terwujud. Sampai hari keempat, sedikitnya terdapat delapan sekolah yang kuotanya lowong. Siswa tetap mengincar sekolah di pusat kota, juga di lokasi strategis. Penerapan zonasi juga mengimbas pada sekolah yang lokasinya berdekatan. Sebab, siswanya memilih menuju sekolah ayng dianggap lebih favorit. Misalnya di SMPN 18 Cirebon. Kamis (23/5) masih sepi. Tercatat baru 47 siswa yang mendaftar. Sementara untuk kuotanya sebanyak 320 siswa untuk 10 rombongan belajar. Panitia PPDB SMPN 18 Cirebon Hendri Gunawan mengatakan, bila membandingkan data penerimaan dengan tahun lalu, memang ada peningkatan. Namun, tahun lalu jumlah rombongan belajar (rombel) juga tidak terpenuhi. Dari 11 rombel, hanya 6 yang terisi. \"Beberapa hari ke depan semoga lebih banyak,\" ujar Hendry. Mayoritas orangtua mengeluhkan akses sekolah yang sulit. Padahal, pihak sekolah juga telah melakukan berbagai upaya untuk menarik minat siswa dan para orangtua agar masuk ke SMPN 18.  Seperti dengan sosialisasi ke sejumlah SD baik yang berada di wilayah Kabupaten dan Kota Cirebon. \"Dengan adanya zonasi ini saya menangkap adanya kekhawatiran mereka calon pendaftar yang berada di luar zonasi SMPN 18 Cirebon. Jadi tidak berani mendaftar ke sini,” tuturnya. Padahal, sambung dia, di SMPN 18 Cirebon ada pengecualian, karena siswa tetap bisa mendaftar.  Sementara diungkapkan panitia PPDB SMPN 18 Cirebon lainnya, sebelum adanya zonasi mayoritas siswa SMPN 18 Cirebon berasal dari kawasan pesisir. Sebut saja seperti Samadikun, Kesunean, Cangkol menjadi wilayah terbanyak siswa yang mendaftar di sekolah tersebut. Namun semenjak zonasi, siswa yang mendaftar dari wilayah pesisir menurun drastis. “Anak-anak dari pesisir ini milih ke SMPN 1,” katanya. (myg)

Tags :
Kategori :

Terkait