One Way Tol Dimulai 30 Mei, Aparat di Jalur Pantura Siagakan Tim Urai Kendaraan

Senin 27-05-2019,09:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Mudik telah tiba. One way atau satu arah di tol mulai dari KM 25 Cikarang Utama, Bekasi, hingga KM 263 Brebes, Jawa Tengah, segera diberlakukan. Rencananya dimulai 30 Mei-hingga 2 Juni. Tapi, dari Jakarta, Minggu (26/5), Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan one way tol tidak kaku. Disesuaikan dengan situasi di lapangan. “Kita memang melakukan kegiatan yang namanya one way, itu tidak kaku. Kita berikan kewenangan pada Kakorlantas,” kata Menhub Budi saat berada di Stasiun Gambir, Gambir, Jakarta Pusat. Dari Cirebon, Kapolres Cirebon Kabupaten AKBP Suhermanto melalui Kasat Lantas AKP Ahmat Troy Aprio mengatakan one way pernah digelar tahun 2018. Tapi, ada perbedaan. Tahun ini, kata Troy, lebih terjadwal. “Sudah terjadwal, jadi tak menunggu kendaraan ramai seperti tahun lalu. Tapi kita jadwalkan lebih awal, 4 hari di arus mudik dan 4 hari di arus balik,” terang Troy kepada Radar Cirebon. Kata Troy, dengan one way yang terjadwal, harapannya pemudik bisa menyesuaikan jadwal pulang kampung. Sehingga kendaraan tak menumpuk pada hari tertentu saja. Meski demikian, sambung Troy, pihaknya sudah siap dengan segala kemungkinan di lapangan. “Sudah siapkan segala sesuatunya. One way tol dari arah Jakarta ke Jawa Tengah dan di waktu bersamaan Jawa Tengah menuju Jakarta ini dialihkan di jalur pantura. maka, kami sudah siap segalanya,” katanya. Troy menjelaskan, di tol Kabupaten Cirebon yang lebih kurang 55 KM sampai ke perbatasan, pihaknya sudah menyiapkan rambu-rambu petunjuk yang akan dipakai saat penutupan jalur. Pihaknya juga menyiapkan tim urai yang  dibagi menjadi tiga zona. Di antarannya zona barat di Tol Palimanan, zona tengah sekitar Kanci dan zona timur di perbatasan Brebes. Di pantura, juga disiapakan tim urai. Mulai dari Gempol, Weru, perbatanan Kota Cirebon, dan Losari. “Jadi anggota kami nanti mobile. Apabila jalur pantura tak menampung kendaraan yang dialihkan dari tol,  maka kita gunakan jalur alternatif. Itu pilihan terakhir. Sebagai contoh, jika terjadi kepadatan di Weru, kita alikan ke Sumber. Jadi arus bagi dua. Ada yang tetap jalur utama, ada yang kita alihkan ke jalur alternative,” jelas kasat lantas.

Tags :
Kategori :

Terkait