IBL Cabut Lisensi Bogor Siliwangi

Rabu 29-05-2019,20:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

JAKARTA-Indonesia Basketball League (IBL) terpaksa mencabut lisensi tim Bogor Siliwangi dan mencoretnya. Hal itu karena tim asal Bogor Kota tersebut tak mampu memenuhi kewajibannya sebagai salah satu klub profesional. Permasalahan penunggakan gaji pemain dan ketidaksanggupan memenuhi syarat kompetisi, menjadi alasan IBL mencabut lisensi Bogor Siliwangi. \"Mereka (Bogor Siliwangi, red) tak bisa memenuhi kewajiban melunasi tunggakan gaji pemain serta kewajiban-kewajiban lainnya,\" ungkap Direktur IBL Hasan Gozali dalam keterangan tertulisnya. Pada dasarnya, IBL telah memberikan tenggat waktu untuk Bogor Siliwangi menyelesaikan permasalahan tersebut. Namun, hinga batas waktu yang sudah ditentukan, Bogor Siliwangi belum juga mampu menyelesaikannya. Lebih lanjut Gozali menuturkan, selain permasalahan tunggakan gaji, Bogor Siliwangi juga tak mampu memenuhi persyaratan dalam keiikutsertaannya di IBL musim mendatang. \"Terpaksa, akhirnya kita menganggap Bogor Siliwangi telah mengundurkan diri (dari keiikutsertaannya di IBL),\" imbuh Gozali. Sementara itu, mantan pelatih Bogor Siliwangi Ali Budimansyah mengakui, masih ada tunggakan gaji dirinya dan seluruh pemain selama delapan bulan terakhir. Akan tetapi, Budi enggan membeberakan secara terperinci terkait permasalahan tersebut. \"Saya tidak ingin bicara banyak karena takut salah. Namun pastinya, masih ada hak gaji saya beserta manajer tim dan para pemain yang masih tertunggak,\" tuturnya saat dihubungi wartawan. Masalah tunggakan gaji menjadi penyakit akut. Di musim 2018/2019 hijrah ke Bogor setelah beberapa musim bermarkas di Bandung. Bahkan, mereka sempat tersandung skandal pengaturan skor pada IBL musim 2016. Buntut dari skandal tersebut, delapan pemain dan satu ofisial Siliwangi dihukum larangan terlibat dalam dunia basket selama 2 sampai 5 tahun. Pengaturan skor disinyalir terjadi karena klub, yang saat itu masih bernama JNE Siliwangi, dan ada di bawah kepemilikan PT Bandung Utama Raya, kerap menunggak gaji pemain. Setelah berganti kepemilikan ke PT Neosport Maung Indonesia, klub bertransformasi menjadi Siliwangi Bandung untuk musim 2017/2018 dan hijrah ke Bogor semusim berikutnya. Setelah hijrah ke Bogor, Bogor siliwangi sempat mengusung misi membersihkan nama baik mereka di awal musim. Bogor Siliwangi mengklaim kembali hadir dengan semangat baru. Akan tetapi, di tengah perjalannya di musim 2018/2019, lagi-lagi Bogor Siliwangi tersandung masalah. Beberapa pemain, sempat berencana untuk mogok bermain lantaran gaji yang belum dibayarkan. Alhasil, prestasi Bogor Siliwangi di musim 2018/2019 kian buruk lantaran hanya berhasil menempati peringkat keempat klasemen akhir Divisi Putih di musim reguler dengan catatan lima kemenangan dan 13 kekalahan. (gie/fin/wsa)

Tags :
Kategori :

Terkait