PDIP Kritik Momon

Jumat 17-05-2013,09:27 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Sikap “Diam” Bikin Survei Naik KUNINGAN – Setelah Demokrat, PAN dan Golkar memberikan tanggapan terhadap hasil survei yang dilakukan Lensa (Lembaga Penelitian Sosial), kali ini datang dari PDIP. Ketua Bapilu DPC PDIP Kuningan Rana Suparman SSos mengakui, jika survei merupakan sebuah produk ilmiah, meski di situ terdapat nama H Momon Rochmana yang mengalami kenaikan. “Kita percaya-percaya saja. Tapi naiknya Momon itu selesai pada saat selesainya waktu survei. Untuk hari ini dan ke depan justru bisa saja nama H Utje Ch Suganda dan H Acep Purnama yang melambung,” jawab Rana kala dikonfirmasi Radar, kemarin (16/5). Kemungkinan, lanjut ketua F-PDIP itu, naiknya angka simultan Momon diakibatkan stigma Mr Clean yang melekat pada sosok dirinya. Apakah Mr Clean tersebut karena tidak berbuat sama sekali sehingga tidak kotor, atau seperti apa. ”Apakah Momon sepi pembahasan karena tidak ada aktivitas-aktivitas sebelumnya, sehingga sekarang seolah menjadi sosok baru yang bersih. Seperti mengeluarkan kebijakan yang populis dan berisiko kaya Ahok di DKI yang cukup menonjol,” ungkapnya. Terdapat beberapa faktor yang membuat angka simultan Momon lebih tinggi. Kemungkinan responden yang ditanya oleh tim Lensa menilai, Momon merupakan sosok pendiam yang membuatnya menjadi sosok Mr Clean. Kemudian, tidak membuat terobosan dan melahirkan ide-ide berisiko yang memunculkan polemik. ”Tidak berdinamika sebagaimana mestinya, hanya sekadar ngiringan bae, insya Allah dan gimana baiknya, sehingga ratingnya jadi bagus,” kata Rana. Dia punya keyakinan, semakin hari masyarakat akan semakin tahu apa yang telah dikerjakan oleh sosok Utje dan Acep yang menggunakan akronim Utama. Melalui aktivitasnya sebagai ketua DPRD dua periode, Acep dinilai Rana cukup berani mengambil risiko dalam berbagai keputusan yang dikeluarkan. ”Tidak cuma gimana baiknya, tidak mengambil keputusan dan tidak berekspresi,” ujarnya. Kaitan dengan tingginya positioning PDIP berdasarkan hasil survei Lensa, Rana mengakui, jika sehari-hari partai berbuat. Apakah berbuat melalui kadernya di legislatif atau di eksekutif. Hal itu yang membuat partai berlambang kepala banteng gemuk tersebut masih berkenan di masyarakat. Intinya, Rana menilai sah-sah saja jika Lensa membuat suatu survei. Itu menurutnya sebagai salah satu produk ilmiah. Hanya saja perlu diketahui bahwa, PDIP pun melakukan survei dengan menunjuk lembaga survei independen. ”Beberapa minggu lalu kita telah melakukan survei yang membuat keluarnya rekomendasi DPP untuk paket Utje-Acep (Utama, red). Saat ini pun kami sedang melakukan survei pasangan calon,” jelasnya. Hasil survei beberapa minggu lalu, persentase Utje dan Acep menempati posisi teratas. Jika ditambah dengan hasil survei Lensa terhadap positioning partai, membuat dirinya yakin, pasangan Utama lebih kuat. ”Lensa juga ilmiah yang bisa kita pegang. Yang jelas kepemimpinan ditentukan oleh beberapa faktor seperti kefiguran, handal dalam mengambil keputusan berisiko dan beberapa faktor lainnya,” tukas Rana. (ded)

Tags :
Kategori :

Terkait