10 Hari Terakhir Ramadan, Jamaah Iktikaf Padati Masjid Raya Attaqwa

Senin 03-06-2019,06:06 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON- Jamaah memadati Masjid Raya Attaqwa Kota Cirebon saat iktikaf. Bahkan, selama 10 hari terakhir Ramadan jamaah meluber sampai halaman masjid. Melubernya jamaah, karena di ruang utama dan lantai dua masjid tidak bisa lagi menampung jamaah yang beriktikaf; berdiam diri di masjid dengan berzikir kepada Allah. Humas DKM Masjid Attaqwa Saeful Badar mengatakan, iktikaf menghidupkan 10 malam terakhir di bulan Ramadan merupakan kerja sama Attaqwa dengan Ponpes Albahjah Pimpinan Buya Yahya. “Kegiatan menghidupkan sepuluh malam terakhir ini usulan dari Buya Yahya yang ingin menghidupkan sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan,” kata Badar. Menurut Badar, iktikaf yang dilaksanakan  memadukan konsep menuntut ilmu dirangkai dengan taushiyah yang disampaikan Buya Yahya, kemudian salat Tasbih dan muhasabah. “Setelah itu, dilanjut qiyamullail dan sahur bersama,” tandasnya. Diakuinya, jamaah iktikaf malam ganjil lebih banyak dibanding dengan malam genap. “Jamaah yang iktikaf ada dari Ciayumajakuning bahkan sampai Brebes dan Losari. Kalau malam ganjil sampai 4.000 jamaah memadati masjid,” ujarnya. Badar menyebutkan, ada keterangan yang menjadi keyakinan sebagian besar umat Islam jika iktifak untuk mendapatkan kemuliaan lailatul qadar ada di malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadan. Badar berharap acara iktikaf ini akan meningkatkan keimanan kepada Allah dan semakin baik membangun dalam membangun hubungan dengan sesama manusia. “Semoga pesan-pesan yang menggugah dari Buya Yahya dan ibadah selama iktikaf dapat diiaplikasikan di keluarga dan masyarakat,” pungkasnya. (sud)

Tags :
Kategori :

Terkait