Catatan Touring Pertama Pantura, Jauh sebelum Tol Satu Arah untuk Mudik, Rekor Berumur 81 Tahun

Senin 03-06-2019,21:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

Rekor itu masih bertahan. Jakarta-Surabaya dengan waktu tempuh kurang lebih 8 jam 49 menit. Dan masih akan bertahan, seiring kian padatnya jalur pantai utara. BEGITU menyala, lampu hijau langsung diiringi sahut-sahutan tarikan gas para pemotor. Bak sedang adu cepat di gelanggang. Sumadi (45) memandangi gerombolan sejawat satu aspalnya itu. Ia memilih rehat sejenak di sebuah warung, yang didirikan sebagai area peristirahatan pemudik. “Tadi macet mulai masuk Palimanan. Istirahat dulu, perjalanan masih panjang,” kata dia, saat ditemui di bilangan Jl By Pass. Tengah hari begini, cuaca memang kurang bersahabat untuk para “pasukan ninja” istilah yang kerap digunakan warga lokal, untuk menyebut para pemudik bersepeda motor. Tahun ini, lalu lintas memang lebih padat. Pemudik ke arah Jawa Tengah juga kena dampak dari rekayasa lalu lintas di jalan tol. Sesekali mereka tersendat di persimpangan. Jalur Palimanan misalnya, di titik ini jadi persimpangan antara kendaraan ke arah Jakarta, Bandung juga  sebaliknya. Belum lagi kalau berjumpa pasar atau pusat keramaian. Sumadi memerkirakan, kampung halamannya berjarak 7 jam dari Cirebon. Ia sudah mengemudikan sepeda motornya sekitar 6 jam sedari selepas sahur dari kontrakannya di Jl Pucung, Kramat Jati, Jakarta Timur. “Mudah-mudahan lancar. Anak istri udah nunggu di kampung,” sebut Sumadi, yang kelahiran Jatiroto, Wonogiri, Jawa Tengah. Perjalanan yang ditempuh Sumadi bisa jadi gambaran. Betapa melelahkannya menuju kampung halaman. Diperkirakan 13 jam, ia berada di belakang kemudi. Waktu tempuh yang kurang lebih sama, juga dilakoni para pemotor jarak jauh. Sebuah pengorbanan demi berlebaran di tanah kelahiran. Tradisi mudik sendiri telah berlangsung puluhan tahun di Indonesia. Sudah jadi bagian dari Hari Raya Idul Fitri itu sendiri. Tapi jauh sebelum itu, melintasi pantura untuk touring jarak jauh sebetulnya sudah dilakukan sejak era Hindia Belanda. Sejumlah arsip mencatat, ketika itu para petualang yang juga ekspatriat berlomba menyusuri maha karya jalan pos atau Postweg yang dibangun Gubernur-Jenderal Herman Willem Daendels pada 1808. Yang kemudian jadi cikal bakal jalur pantura. Para petualang ketika itu melakukan pemecahan rekor di rentang 1911 hingga 1938. Baik menggunakan mobil maupun sepeda motor. Dari sejumlah arsip disebutkan perjalanan perdana Jakarta-Surabaya dengan sepeda motor dilakukan Gerrit de Raadt pada 7 Mei 1911. Ia menggunakan sepeda motor Reading Standard dengan waktu tempuh 20 jam 45 menit. Perjalanan itu jadi cikal bakal touring jalur pantura. Di mana setelahnya banyak orang-orang berlomba memecahkan rekor waktu tempuh di jalur sepanjang 845 kilometer. Sementara untuk perjalanan dengan kendaraan roda empat baru dilakukan pada 12 Mei 1917 oleh Decnop. Pria berkebangsaan Prancis yang juga importir mobil Cheron itu membukukan catatan 19 jam 26 menit. Di tahun-tahun setelahnya, perjalanan macam ini kerap dilakukan. Gerrit de Raadt kemudian menajamkan catatan waktunya menjadi 10 jam 1 menit dengan motor Rudge. Perjalanan itu tercatat dilakukan pada 31 Agustus 1931. Sementara untuk mobil, rekor dicatatkan F Viehs pada 28 November 1938. Ia menggunakan mobil Fiat Balilla, dengan waktu tempuh 8 jam 49 menit. Dari sejumlah catatan tertulis, ada tiga rekor waktu tempuh touring Jakarta-Surabaya menggunakan mobil. Untuk kategori sepeda motor sendiri tercatat empat rekor. Rekor ini tak terlepas dari pembangunan infrastruktur baru pada masa kolonial Belanda. Waktu itu, ruas jalan baru pantura yakni, Pamanukan meliputi Karawang-Cikampek-Pamanukan mulai dibuka pada 1934. Dengan jalur ini, perjalanan Jakarta menuju Cirebon atau sebaliknya tak perlu memutar lagi ke Batavia-Cibinong-Bogor-Sukabumi-Cianjur-Bandung-Sumedang-Cirebon. Namun, waktu tempuh para pionir touring pantura tersebut, rasanya sulit diulangi di masa kini. Mengingat jalur pantura yang kian padat. Hanya waktu tempuh via tol Trans Jawa yang mampu menandinginya. Jakarta-Surabaya kurang lebih 9-10 jam. Itu pun di waktu normal. Bukan di musim mudik seperti sekarang ini. Selamat menempuh perjalanan ke kampung halaman. Ingat, ini bukan lagi lomba pecah rekor. Keselamatan yang utama. (yud)

Tags :
Kategori :

Terkait