Kura-kura Belawa, Spesies Langka di Timur Cirebon

Kamis 06-06-2019,03:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Sedang berlibur di Cirebon? Coba datanglah ke objek wisata Cikuya Kura-kura Belawa di Desa Belawa Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon. Objek wisata ini sudah dilengkapi dengan fasilitas dan kelengkapan lainnya sehingga bisa menampung wisatawan dengan jumlah banyak. “Di sini bisa tampung wisatawan dalam jumlah banyak. Bisa sampai ribuan. Fasilitasnya juga mendukung. Objek wisata Cikuya masih menjadi pilihan untuk masyarakat di timur Cirebon,” ujar tokoh pemuda setempat, Maryono. Menurutnya, dengan harga tiket yang terjangkau masih menjadikan objek wisata Cikuya sebagai favorit untuk dikunjungi saat libur hari-hari besar. Di lokasi itu, kata pria yang akrab disapa Yono tersebut, pengunjung juga bisa mengenal dan melihat secara langsung proses penangkaran jenis kura-kura yang hanya ada di Desa Belawa. “Kura-kura jenis ini tidak ada di tempat lain. Hanya ada di sini. Ini yang menjadikan lokasi ini unik. Pengunjung di sini bisa melihat secara langsung proses penangkaran. Mulai penetasan, pembesaran dan pengambangbiakan Kura-kura Belawa,” imbuhnya. Saat ini, jumlah Kura-kura Belawa sudah lebih banyak ketimbang tahun-tahaun sebelumnya. Proses penangkaran pun dinilai berhasil. Hanya saja area itu butuh perluasan karena sebagai lokasi yang sudah ditetapkan sebagai tempat suaka margasatwa dengan jumlah kura-kura berbagai ukuran yang sudah mencapai ribuan sangat butuh perluasan. “Objek wisata ini dikelola oleh kelompok di bawah koordinasi dengan pemerintah desa. Ini karena lokasi objek wisata Cikuya merupakan aset desa. Kalau yang perlu dilakukan mungkin selain fokus ke penangkaran, harus ada perluasan,” jelasnya. Pada hari-hari biasa, tiket masuk melihat Kura-kura Belawa dibanderol dengan harga Rp3.000. Selain melihat dan belajar tentang Kura-kura Belawa, para pengunjung juga bisa merasakan suasana sejuk dan nyaman karena lokasi objek tersebut masih dipenuhi pohon besar dan rindang. Pawang Kura-kura Belawa, Yadi (49), mengatakan, tidak sedikit wisatawan yang datang dari luar negeri melihat sekaligus meneliti. Sebab, Kura-kura Belawa ini konon jenisnya hanya ada di Indonesia. “Belum lama ini ada turis dari Puerto Rico. Pernah juga ada dari Australia. Mereka ke sini untuk meneliti dan mempelajari Kura-kura Belawa,” katanya. Ternyata, Kura-kura Belawa pernah nyaris punah. Ya, serangan bakteri dan virus yang terjadi pada tahun 2010 nyaris menghabiskan spesies langka tersebut. Tak kurang dari 300 kura-kura dewasa dan anak-anak mati secara bertahap. Beruntung, saat itu dinas terkait turun dan melakukan sterilisasi. Bahkan mengkarantina kura-kura yang selamat. Menurut Yadi, saat nyaris punah, setidaknya kurang dari 13 kura-kura diselamatkan. Jumlah tersebut ditambah dengan kura-kura yang berada di kolam-kolam milik warga, sehingga saat ini jumlahnya terus bertambah. “Saat ini metode budidaya yang digunakan sudah modern. Meskipun sederhana, kita punya inkubator untuk tempat telur menetas dan kolam penangkaran untuk melepasliarkan tukik atau anak kura-kura,” tutur Yadi Menurut Yadi, saat ini untuk kura-kura paling besar berumur sekitar 50 tahun dan berat sekitar 30 kilogram. Kura-kura tersebut menjadi maskot menggantikan kura-kura besar sebelumnya yang berumur 120 tahun dan kini diawetkan. Kura-kura berumur 120 tahun mati pada saat terserang bakteri pada tahun 2010. “Ini yang paling besar, umurnya 50 tahun. Jumlah sekarang sudah lebih baik, ada ratusan malah,” terangnya sambil menunjukkan kura-kura tertua. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait