Indonesia Pasang Target Tinggi Australian Open 2019

Kamis 06-06-2019,23:03 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

SYDNEY - Tidak ada rehat buat para penghuni pelatnas Cipayung. Kemarin (4/6), mereka mulai berjuang di Australian Open 2019. Masing-masing mengusung misi sendiri. Ada yang murni ingin mengumpulkan poin kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. Ada pula yang berniat habis-habisan demi mendongkrak peringkat. Terutama setelah kegagalan di Piala Sudirman 2019 lalu. Salah satu yang ngotot ingin juara adalah Anthony Sinisuka Ginting. Tahun ini, dia memang belum meraih gelar. Di turnamen ini, peluang dia cukup terbuka. Musuh-musuh top seperti Kento Momota, Shi Yuqi, dan Chen Long absen. Dia diunggulkan di tempat kedua. Satu-satunya lawan yang peringkatnya lebih tinggi adalah Chou Tien-chen (Taiwan). Rasa penasaran juga membuat Ginting makin termotivasi. Ketika kualifikasi Olimpiade 2020 dibuka di New Zealand Open April lalu, dia hanya sampai perempat final. \"Pokoknya kali ini harus juara. Kesempatannya ada,\" tegas Ginting. Meski begitu, dia berjanji akan tetap berhati-hati. Dia tidak mau meremehkan siapa pun. \"Dilihat dari lawan, babak pertama ketemu Korea. Tidak gampang juga. Lalu dari situ sampai seterusnya juga tidak mudah,\'\' ucap pemain 22 tahun tersebut. \'\'Jadi fokus babak pertama dulu. Saya melihatnya (harus) satu-satu dulu,\" imbuh juara China Open 2018 tersebut. Di Australian Open, Indonesia diwakili tiga pemain. Selain Ginting, ada Jonatan Christie, Tommy Sugiarto, serta Shesar Hiren Rhustavito. Jojosapaan Jonatanada di unggulan ketiga. Langkahnya diprediksi sangat mulus hingga perempat final. Sebab, di babak pertama besok (5/6), dia hanya menghadapi Lu Guangzu, pemain Tiongkok yang menempati peringkat 19. Jika lolos, Jojo bakal ditantang pemain jebolan kualifikasi. Barulah di delapan besar, ada kemungkinan dia bakal berhadapan dengan mantan juara dunia Lin Dan. Meski saat ini peringkatnya jauh di bawah Jojo (Lin kini peringkat 16 dunia), Jojo jarang beruntung jika bertemu peraih emas Olimpiade 2008 dan 2012 tersebut. Sementara itu, ambisi pelatih tunggal putri Rionny Mainaky untuk membawa anak didiknya jadi juara sudah pasti tidak akan mudah. Malah bisa dibilang impossible. Sebab, berbeda dengan tunggal putra, para pemain top berdatangan di event berlevel super 300 ini. Sebut saja Chen Yufei (peringkat 2 dunia), Nozomi Okuhara (3), Pusarla V Sindhu (4), dan Ratchanok Intanon (7). Rionny sangat kecewa dengan hasil sektor asuhannya di Piala Sudirman. Dari empat laga, Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani hanya menang sekali. Meskipun dikepung nama-nama besar, dia tetap ingin anak buahnya pasang target juara. Kalaupun sulit, setidaknya mindset mereka siap melaju hingga semifinal. \"Kemarin sebelum Piala Sudirman sudah saya latih keras. Jadi saat kembali tinggal nyambung,\" kata Rionny. Dari hasil drawing, tiga pemain Indonesia berpotensi bertemu di babak awal. Kata Rionny, ini bisa mempermudah langkah Gregoria dkk ke babak tinggi. Namun, tetap saja dia tidak melihatknya sebagai hal yang menguntungkan. \"Untuk target juara memang enak karena banyak bertemu teman sendiri. Tapi kalau disebar lebih enak, karena bisa saling mendukung,\" imbuh eks pelatih ganda putra Jepang itu. (gil/na/ful)

Tags :
Kategori :

Terkait