PPP: Oposisi yang Ingin Gabung Jokowi-Ma’ruf Tidak Bisa Instan

Minggu 09-06-2019,15:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

JAKARTA – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan, terbuka bagi partai oposisi untuk bergabung dan mendukung Jokowi-Maruf untuk 5 tahun ke depan. Namun, prosesnya tidak instan. Demikian disampaikan Wakil Sekjen DPP PPP Achmad Baidowi, di Jakarta, Sabtu (8/6).

Diketahui, langkah elite Partai Demokrat seperti Ketua Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), yang bersilaturahmi dengan Presiden Jokowi dan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri beberapa hari lalu mendapat sorotan.

Pria yang akrab disapa Awiek ini menilai, langkah kedua putra SBY itu, sebagai bentuk penjajakan komunikasi awal yang ingin dibangun untuk ke depannya.

“Bisa saja itu sebagai bentuk penjajakan komunikasi yang perlu ditindaklanjuti dengan komunikasi intensif. Namun itu bukan ranah kami untuk memutuskan,” ujarnya.

Namun Awiek mengatakan semua keputusan menerima atau tidak parpol untuk bergabung dalam koalisi, ada pada Jokowi sebagai presiden terpilih. Namun dia menilai apa yang dilakukan AHY dan Ibas merupakan tradisi yang baik, mengajarkan bahwa perbedaan politik tidak memutuskan silaturahim.

Awiek menilai, publik tentu berspekulasi terhadap peristiwa tersebut. Dan, spekulasi merupakan hal biasa dalam politik Indonesia.

“Tentu saja kita menghormati Pak SBY dan keluarga besar Demokrat yang sedang berduka bahwa saat ini bukan waktu yang pas dikaitkan dengan politik. Selain itu, urusan kabinet merupakan sepenuhnya hak prerogatif Jokowi sebagai presiden terpilih,” katanya. (fin)

Tags :
Kategori :

Terkait