BIJB Belum Level Penerbangan Haji

Selasa 11-06-2019,12:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Rencana keberangkatan dan pemulangan jamaah haji asal Ciayumajakuning melalui Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dibatalkan. Hal itu terjadi lantaran infrastruktur dan sarana penunjang di BIJB Kertajati belum memenuhi kriteria untuk melakukan penerbangan haji. Kepala Seksi Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kota Cirebon Drs Jajang Badruzzaman MAg mengatakan pembatalan BIJB untuk pemberangkatan jamaah haji asal wilayah 3 Cirebon telah disampaikan kepada pihaknya melalui Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat. Informasi pembatalan itu setelah adanya rapat assessment Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji terkait BIJB Kertajati. Di mana ada beberapa hal yang harus dipenuhi. Seperti belum adanya slot untuk jadwal penerbangan dari Bandara Kertajati ke Arab Saudi. “Untuk membuka slot penerbangan dari BIJB kan tidak gampang. Karena itu harus melibatkan berbagai instansi di Indonesia. Baik Kementerian Perhubungan, AirNav, dan lain-lain. Belum lagi instansi di Arab Saudi, termasuk otoritas penerbangan Arab Saudi yang melayani jamaah haji,” tandas Jajang Badruzzaman kepada Radar Cirebon, Senin (10/6). Selain itu, berdasarkan assessment juga didapati beberapa sarana dan prasarana yang belum memenuhi criteria. Seperti panjang landasan dan kekerasan landasan yang harus di atas 90 Cm. “Panjang landasan walaupun sudah 3.000 meter dan ketebalan 90 Cm, tapi belum disertifikasi kelayakan untuk pesawat berbadan besar. Seperti Boeing 777 yang dipakai Garuda Indonesia dan Saudi Airlines,” terangnya. Kemudian, lanjut Jajang Badruzzaman, kendala lainnya adalah terkait keperluan operasional navigasi capacity, pemandu pendaratan, serta sarana penunjang seperti asrama pilot dan kru, serta asrama haji. Dikatakan Jajang, pihaknya tak kaget dengan pembatalan ini. Ia sudah menduga rencana pemindahan ke Kertajati tak dapat terlaksana tahun ini. “Memang kan kita sudah menduga (tak jadi tahun ini karena masih banyak kekurangan di BIJB, red). Karena di Kemenag sendiri memang memproyeksikan pemindahan ke BIJB itu baru bisa  terlaksana tahun 2020,” ungkapnya. Sementara terkait persiapan calhaj Kota Cirebon, Jajang mengatakan saat ini pada tahap pengumpulan dokumen haji. Beberapa dokumen yang harus dikumpulkan oleh para jamaah meliputi passport, bukti vaksin, rekam biometrik dan lain lain. Dokumen tersebut nantinya akan dikirimkan ke Bandung untuk kemudian dilakukan proses pemeriksaan di Jakarta. “Sementara untuk manasik haji sendiri rencananya dilakukan pada tanggal 24 Juni sampai 1 Juli,” ungkapnya. Rencananya, sebanyak 331 jamaah haji asal Kota Cirebon yang tergabung dalam Kloter 74 akan bergabung dengan 70 jamah haji asal Kota Bekasi dan 2 jamaah haji dari Kabupaten Cirebon. Diperkirakan jamaah haji asal Kota Cirebon berangkat ke Tanah Suci antara tanggal 24 atau 25 Juli 2019.

Tags :
Kategori :

Terkait