Belajar Sejarah, Seminar Cikal Bakal Berdirinya Gegesik

Sabtu 29-06-2019,11:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

Bagaimana sejarah cikal bakal berdirinya Kecamatan Gegesik? Itulah salah satu pembahasan 20 pelaku seni di Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon. Seminar di Kantor Desa Panunggul, Kamis (27/6) itu, bertujuan untuk mengenali dan mengetahui sejarah guna pengembangan potensi wilayah.  SEKRETARIS Camat Gegesik, Adi Sumarno menuturkan, penggalian sejarah Kecamatan Gegesik perlu dilakukan. Terlebih, Gegesik masuk dalam kecamatan yang sangat kental dengan sejarah. Dan dalam perjalanannya, banyak kesenian yang melatarbelakangi hingga saat ini. “Intinya, menggali sejarah Gegesik dan pengembangan potensi Gegesik itu apa? Mulai dari adat, budaya, seni daerah dan sebagainya. Pelaku seni yang hadir saat ini. Diharapkan, tidak hanya bisa mementaskan atau memamerkan kemampuan di wilayah sekitar. Tapi bisa mencuat ke mancanegara atau luar negeri,” ujarnya. Banyak kesenian yang berasal dari Kecamatan Gegesik. Seperti seni tari, ukir, pahat, lukis, pedalangan dan semacamnya. Beberapa tahun lalu, pemerintah daerah Kabupaten Cirebon juga telah menetapkan Gegesik sebagai wilayah kesenian. “Tugas kami pemerintah kecamatan dan desa mengorbitkan, dan yang memasarkan tingkat pemerintah daerah. Jadi intinya, seminar ini untuk menggali potensi daerah. Mulai dari cikal bakal Gegesik ini bagaimana dan sejarah awalnya seperti apa? Kenapa kok seninya bisa bagus, orang kan harus tahu dulu dasarnya,” pungkasnya. Kasi Museum Kepurbakalaan Sejarah dan Nilai-nilai Budaya Disbudparpora Kabupaten Cirebon, Pangeran Hempi RK menjelaskan, masyarakat Gegesik harus mengenal sejarahnya. Dimana dahulu sesepuh pertama di wilayah Gegesik ditunjuk langsung oleh Sultan Kanoman. “Jadi masyarakat supaya tahu bahwa tanah wengkon ada kaitannya dengan keraton. Tanah wengkon itu tanah keraton yang diurus oleh petugas keraton di Gegesik. Tujuannya, agar masyarakat bisa lebih mengenal sejarah melalui pelaku seni yang hadir seminar kali ini,” tatarnya. Hempi mengatakan, sejarah sangatlah penting diketahui di era pembangunan saat ini. “Karena sekarang masyarakat hanya tahu pembangunannya saja. Makanya, mereka harus tahu juga bisa berkembang itu karena dulunya seperti apa? Budaya ini jangan sampai hilang. Karena merupakan fundamental tentang adat istiadat masyarakatnya,” ungkapnya. (*)  

Tags :
Kategori :

Terkait