Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bersama PT Graha Makmur Coalindo (GMC) menemukan kandungan emas dan mineral lainnya dari hasil penambangan di bawah Perairan Bayah, Lebak, Banten. Kepala P3GL Hedi Hidayat mengatakan pihaknya melakukan penambangan di wilayah operasi produksi (OP) milik GMC sejak Januari 2019. \"Rencana eksplorasi lokasi produksi mencakup wilayah batas empat mil laut Bayah,\" ujarnya seperti dikutip dari keterangan tertulis Kementerian ESDM, Jumat (28/6). Kegiatan penambangan dilakukan dengan menggunakan karpet penangkap mineral dan alat pompa hisap dengan kapasitas 5 meter kubik per jam. Alat hisap merupakan seperangkat alat pompa dengan cakram kaki enam yang dilengkapi pemberat 200 kg. \"Alat ini diharapkan lebih efektif dibandingkan peralatan konvensional, karena alat ini mampu menghisap dengan lebih kuat tanpa terpengaruh arus laut,\" kata dia. Selama 10 hari terakhir, tim berhasil mendapatkan konsentrat yang mengandung emas dan mineral ikutannya, dengan nilai yang cukup signifikan yaitu 900 kilogram (kg) pada sedimen dasar laut. Tim laboratorium P3GL juga telah berhasil memproses contoh sedimen dasar laut dengan beberapa metode uji coba. Tujuannya untuk meningkatkan kadar unsur logam dalam sedimen dasar laut yang kurang ekonomis menjadi lebih ekonomis. Dengan adanya penemuan ini, GMC akan melaksanakan kontrak lanjutan dengan Kementerian ESDM untuk melakukan penambangan selama satu bulan, dengan mencoba alat pompa yang lebih besar dengan kapasitas 25 meter kubik per jam atau 50 ton per jam. Targetnya, tim bisa memperoleh konsentrat mineral logam sebesar 20 ton per jam, pada kedalaman dasar laut 28-50 meter. Adapun wilayah penambangan emas GMC terletak di tengah laut, sekitar 12 mil dari bibir pantai. Wilayah tersebut masuk dalam tiga kecamatan di Banten, yakni Kecamatan Cihara, Panggarangan dan Bayah. (*)
Kategori :