Zonasi Wajib Pakai Aplikasi Touch Location, Ortu Siswa Protes Anggap Syarat Itu Memberatkan

Senin 01-07-2019,11:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON- Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) siswa tahap dua tingkat SMP di Kabupaten Cirebon, hari ini (1/7) mulai dibuka. PPDB SMP jalur zonasi ini, mewajibkan orang tua siswa menggunakan aplikasi touch location untuk menentukan lokasi tempat tinggal, termasuk zona SMPN-nya. “PPDB tahap dua ini akan dimulai Senin besok (hari ini, red) sampai 6 Juli 2019 atau kurang lebih selama satu minggu,” ujar Kabid SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Dr Mashuri MPd kepada Radar Cirebon, kemarin (30/6). PPDB tahap dua ini, kata Mashuri memiliki kuota yang paling banyak, yakni 80 persen di setiap sekolah. Bagi para siswa baru yang belum sempat mendaftarkan pada PPDB tahap satu lalu, bisa mendaftarkan pada PPDB tahap kedua ini. “Kalau kemarin tahap satu dengan berbagai jalur belum sempat mendaftar, bisa mendaftarkan pada tahap dua. Asal disesuaikan dengan zonasi domisili tempat tinggal,” tuturnya. Hal yang terpenting dalam tahap dua atau zonasi ini, pihaknya mewajibkan para orang tua menggunakan aplikasi touch location untuk menentukan sekolah mana sesuai dengan zonasi tempat tinggalnya. “Kalau nggak pakai aplikasi, kita tentukan zonasi sekolahnya dari mana? Jadi wajib orang tua gunakan aplikasi touch location lalu screenshoot. Kemudian diserahkan saat pendaftaran,” ungkapnya. Pihaknya sudah mempersiapkan aplikasi di pendaftaran, apabila orang tua siswa tidak memiliki smartphone ataupun tidak bisa menggunakan aplikasi tersebut. “Jadi, kalau ada orang tua yang nggak punya android ataupun tidak bisa menggunakannya, maka di pendaftaran, Insyaallah akan dibantu oleh tenaga pendaftar. Tapi kan lebih enak langsung dari rumah. Supaya lebih efektif waktu dan tahu sekolah yang akan dituju,” jelasnya. Begitupun jika tidak tahu ingin ke SMP mana tujuannya, pihaknya mempersilakan mendatangi SD asal. “Atau bisa juga ke SD asal. Guru-guru SD juga siap membantu. Jadi, tidak sulit ketika diwajibkan menggunakan aplikasi ini. Malah akan mempermudah kita,” ucapnya. Terpisah, salah satu orang tua siswa baru, Hasan mengatakan, adanya kebijakan kewajiban menggunakan aplikasi touch location sangat menyulitkan bagi yang tidak paham dengan aplikasi tersebut. “Kalau yang bisa dan punya android enak. Kalau yang tidak paham hape android, ya sangat sulit untuk mendaftar,” keluhnya. Dirinya berharap kebijakan tersebut perlu dikaji ulang. “Ini kan urusannya siswa sekolah. Jangan sampai sudah merasa kesulitan dulu, lalu anak dikorbankan tidak sekolah,” ungkapnya. (den)

Tags :
Kategori :

Terkait