Konstruksi Renggang, Satker Sebut Jembatan Suba Masih Layak

Senin 01-07-2019,17:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Pengguna jalan nasional yang melewati Jembatan Suba (Kanggraksan), mengkhawatirkan kondisi konstruksinya yang mulai renggang. Pasalnya, di beberapa bagian jembatan terdapat semacam celah. Ditengarai, ini disebabkan penurunan permukaan mengingat volume dan beban kendaraan yang lewat terus meningkat. Namun otoritas yang menangani jembatan ini menyebut konstruksinya masih layak. Celah di jembatan juga bukan retakan. Pengawas Jalan dan Jembatan Nasional, Wilayah Kerja Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VI, Direktorat Jenderal Bina Marga Satuan Kerja Cirebon, Gautama Nurjaya ST menjelaskan, pada jembatan itu tidak terjadi retakan, melainkan celah. Celah ini terjadi karena konstruksi jembatan yang dari arah Terminal Harjamukti-Sunyaragi sudah diperbaiki. Sedangkan dari arah sebaliknya masih kontruksi lama dan belum diperbaiki. \"Antara konstruksi yang baru dan lama itu tidak tersambung, jadi ada celah 4 centimeter dan itu terjadi bukan karena kesalahan kontruksi, tetapi itu dibuat dengan alasan teknis,\" ujarnya. Tim Penilik dan Konsultan dari Kementerian Pekerjaan Umum Penataan Ruang (Kemen-PUPR) sudah turun langsung memeriksa jembatan itu. Diperoleh hasilnya bahwa fondasi, pilar dan betonan maupun secara keseluruhan struktur, jembatan itu masuk dalam kategori II. Yakni jembatan masih layak dan aman dilalui oleh kendaraan dengan kelas jalan nasional, tapi diperlukan perbaikan. Disebutkannya, jembatan dengan kategori I adalah jembatan yang secara keseluruhan dalam kondisi baik. Kategori II, jembatan masih layak pakai dengan diperlukan perbaikan di beberapa bagian. Sedangkan kategori III, jembatan dinyatakan rusak secara kontruksi, dan menjadi, prioritas untuk segera diperbaiki, seperti Jembatan Ciwaringin dan Cikeruh. Pihaknya sudah mengajukan usulan perbaikan jembatan ini pada tahun 2017. Tapi anggaran baru bisa turun dari Kemen-PUPR pada 2020, mengingat kondisi jembatan masuk kategori II. Nanti pelaksanaannya sendiri dikerjakan oleh BBPJN VI. Untuk celahnya sendiri, pihaknya sudah mencoba menutupnya dengan kayu dan karet. Tapi tidak bertahan lama, penutup itu selalu lepas dan jatuh ke bawah jembatan. Nantinya bila jembatan arah Sunyaragi – Terminal Harjamukti diperbaiki, celah akan ditutup permanen dengan menggunakan seal. Metode ini juga digunakan pada jembatan di Jalan Kesunean, yang di tengahnya dibuat sealan yang kuat. Guna mencegah kerusakan pada jembatan yang telah diperbaiki, pihaknya telah merubah posisi lampu merah. Yakni memundurkannya sampai sebelum jembatan. Sehingga ketika kendaraan berhenti, beban statis tidak bertitik pada jembatan. \"Jembatan Suba masih aman dilalui kendaraan. Masyarakat pengguna jalan tidak perlu khawatir dengan kondisi jembatan. Ini hanya masalah celah antara kontruksi lama dan baru saja,\" tandasnya. (gus)

Tags :
Kategori :

Terkait