Tari Rudat Padukan Genjring dan Pencak Silat

Selasa 02-07-2019,03:03 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

MAJALENGKA - Rudat merupakan seni tradisional yang nyaris punah. Seni yang memadukan musik tabuhan genjring dan tarian dengan gerakan seni pencak silat ditampilkan saat menyambut Wakil Bupati Tarsono D Mardiana dan Kapolres AKBP Mariyono SIK MSi pada acara Gebyar Jawara di Puskesmas Palasah, Sabtu (29/6). Pembina grup Seni Rudat Kurnia Putri Desa Trajaya Kecamatan Palasah, Dedi Sahbudi menuturkan, seni tradisi rudat pertama kali diinspirasi oleh KH Muhtr Sirojudin Abd Fatah sekitar tahun 1980-an. Selanjutnya pada tahun 1985 Bupati Majalengka M Zaelani mengundang kesenian tradisional ini untuk penyambutan pejabat dan memeriahkan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) dan PHBN. Kemudian pada tahun 1986 rudat ikut lomba di IPPSI Bogor dan meraih juara pertama untuk pawai taaruf. ”Selanjutnya kami modifikasi rudat ini sebagai acara untuk penyambutan pengantin,” beber Dedi kepada Radar, kemarin. Dibeberkan Dedi, jumlah penari rudat sebanyaki 16 orang. Jika ditambah penabuh genjring dan bedug seluruhnya mencapai sebanyak 30 orang. Diakuinya, grup seni miliknya kerap diundang untuk menyemarakan acara PHBI atau pawai MTQ ataupun PHBN. “Seni rudat ini perpaduan seni silat dan tari dengan rampak genjring,” ujarnya. Wabup Tarsono mengapresisi seni rudat dan berharap bisa terus dilestarikan. “Saya tertarik dengan lagu selawatan yang khas diiringi genjring,” ujarnya. (ara)

Tags :
Kategori :

Terkait