CIREBON - Sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon, M Abdul Majid Ikram menuturkan aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi. Sementara aspek kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang harus dicapai Bank Indonesia serta batas-batas tanggung jawabnya. Dengan demikian, tercapai atau tidaknya tujuan Bank Indonesia ini kelak akan dapat diukur dengan mudah. Adapun untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya. \"Ketiga bidang tugas tersebut perlu diintegrasi agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien,\" tuturnya. Berbagai bentuk pengendalian inflasi ini terus dilakukan KPw BI Cirebon. Salah satu hal yang berperan dalam kesuksesan program tersebut adalah media yang menyebarkan informasi kepada masyarakat. Tanpa adanya penyebaran informasi, terutama terkait kebijakan yang dilakukan Bank Indonesia, efek dari kebijakan itu tidak akan efektif. \"Penyusunan kebijakan itu harus transparan, analitikal. Artinya kebijakan itu dilandasi oleh suatu informasi yang lengkap, terbuka dan dilakukan analisis secara teliti,\" jelasnya. Mengingat pentingnya media dalam menginformasikan berbagai program dan kebijakan KPw BI Cirebon, pihak pun secara rutin meggelar capacity building pada wartawan di Ciayumajakuning. Tahun ini capacity building berlangsung di The Royal Heritage Hotel Solo, dari tanggal 3 hingga 5 Juli 2019. Berbagai materi mengenai perkembangan ekonomi hingga membuat vlog diberikan dalam kegiatan ini. Menurut Majid, tantangan terbesar Bank Indonesia adalah bagaimana menyampaikan pesan kebijakan, benera-benar bisa ditangkap oleh masyarakat dengan baik. \"Butuh perjuangan yang berat, oleh sebab itu kami menjalin komunikasi salah satunya dengan meningkatkan kapasitas, termasuk kepada media yang ada di daerah,\" ungkapnya. Majid berharap dengan kegiatan ini, jalinan komunikasi antara KPw BI Cirebon dengan media bisa semakin baik. Karena tantangan perekonomian kedepan cukup menantang. Pihaknya berharap terus mendapat dukungan dari seluruh stakeholder termasuk media dalam mengefektifkan kebijakan yang dibuat. \"Media merupakan ujung tombak sosialisasi, edukasi, dan diseminasi dari kebijakan Bank Indonesia,\" pungkasnya. (apr)
Media Jadi Ujung Tombak Kebijakan BI
Senin 08-07-2019,07:37 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :