BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menginginkan agar penanganan revitalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum melalui program Citarum Harum perkembangannya terus termonitor. “Makanya, tadi saya minta dalam rapat. Bahwa, rapat koordinasi seperti ini dilakukan rutin setiap bulan. Sehingga, informasi terbaru dapat diketahui. Apabila terjadi persoalan di lapangan, bisa segera diatasi,” katanya usai memimpin rapat koordinasi revitalisasi DAS Citarum di Ruangan Papandayan, Gedung Sate, Bandung, Jumat (5/7). Diakuinya, saat ini penanganan sampai di DAS Citarum masih seadanya karena anggaran dari Bank Dunia sebesar Rp1,4 triliun akan turun bulan Januari tahun depan. Sehingga, tahun ini masih dalam proses perencanaan. Namun demikian, kondisi di lapangan, sudah jauh lebih berkurang. “Sekarang kita masih menggunakan skema anggaran yang telah direncanakan tahun 2018 lalu. Dan anggaran dari pusat juga sudah digunakan untuk operasional TNI yang bekerja untuk penanganan Citarum,” ucapnya. Kemudian, dalam rapat itu juga disampaikan progres dari pembangunan Terowongan Nanjung sudah berjalan 80 persen dan diharapkan bulan November tahun ini selesai. “Sehingga, bisa digunakan untuk memperlambat aliran air yang menyebabkan banjir pada tahun 2018 lalu,” imbuhnya. Selain itu, dia juga melaporkan, jika tidak ada halangan, tahun ini pembebasan lahan seluas 5-6 hektare yang akan dijadikan lokasi pembangunan danau retensi akan dieksekusi. “Termasuk, di musim kemarau ini, kita maksimalkan pengerukan sungai untuk mengurangi banjir saat musim hujan,” tambahnya. (jun)
Info DAS Citarum Harus Termonitor
Senin 08-07-2019,17:30 WIB
Editor : Leni Indarti Hasyim
Kategori :