Alta Lauren Gunawan, Wanita Berdarah Indonesia Anggota Paspampres AS

Senin 08-07-2019,17:34 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Alta Lauren Gunawan, seorang perempuan berdarah Indonesia, menjadi wanita keturunan Asia-Amerika pertama yang tergabung dalam anggota tim motor pasukan pengamanan presiden Amerika Serikat (US Secret Service Motorcade Division). Ayahnya adalah orang Indonesia sedangkan ibunya memiliki darah campuran. Sebagaimana dikutip dari Secret Service motorcade officer becomes first woman, first Asian American to join elite division, ia adalah Alta Lauren Gunawan. Ayah Gunawan adalah orang asli Indonesia sedangkan ibunya merupakan keturunan campuran beberapa etnik.  \"Ayah saya adalah 100 persen orang Indonesia. Ibu saya keturunan campuran. Menjadi seorang dengan keturunan campuran sangat luar biasa,\" ujar wanita 30 tahun itu. Wanita berusia 30 tahun ini mengendarai motor besar untuk mengawal dan melindungi presiden, wakil presiden, serta pejabat tinggi asing lainnya. Ia bertugas untuk menghentikan lalu lintas jalanan agar mobil pejabat yang dikawalnya dapat melaju dengan aman. Tim elit tersebut terdiri atas tujuh ribu agen khusus, petugas, dan para spesialis. “Ketika kami mengiringi mobil, tentunya kami tidak hanya mengendarai motor. Kami harus berkendara di trotoar atau mengawasi pejalan kaki atau peseda sehingga ancaman yang tidak diketahui dapat kami prediksi,” ujar dia. Gunawan sendiri merupakan anggota terbaru dalam Dinas Rahasia dan menjadi Satuan Pendukung iring-iringan yang bertugas melindungi presiden, wakil presiden, serta pejabat tinggi asing lainnya. Lembaga tersebut terdiri dari tujuh ribu agen khusus, petugas, dan para spesialis. Sebagai bagian dari tim motor paspampres AS, Gunawan juga memiliki tugas penting untuk menghentikan lalu lintas jalanan secara spontan agar iring-iringan mobil yang membawa pejabat penting dapat lewat dengan aman. \"Itu tentunya merupakan suatu kehormatan untuk bisa mengatakan bahwa kamu melindungi presiden, tak banyak orang yang bisa mengatakannya tapi itu juga membutuhkan kekuatan dan penuh tanggung jawab,\" ujar Gunawan. \"Ketika kami melakukan iring-iringan mobil, kami tidak hanya mengendarai motor, tapi kami harus berkendara di trotoar atau mengawasi pejalan kaki atau pesepeda serta ancaman tak diketahui yang  tidak kami lihat,\" ujarnya. Gunawan mengaku telah menyukai motor sejak usianya 18 tahun saat dirinya masih berkuliah. \"Banyak teman saya memiliki satu (motor), dan saya tidak ingin ketinggalan. Saya akhirnya membeli salah satu motor tua milik teman saya,\" kata Gunawan. \"Saya maju dan saya mengambil langkah, mengambil kursus keamanan ... (saya) mulai jatuh cinta padanya (motor). Kebebasan yang saya dapatkan dalam berkendara, kamu tidak dapat membandingkannya dengan apapun,\" ujar Gunawan. Faktor lain yang mendorong kecintaan Gunawan terhadap kepolisian adalah karena sang kakek adalah mantan kepala polisi di negara bagian Illinois, tempatnya berasal. \"Saya selalu ingin berkontribusi bagi komunitas saya dan bisa membuat kakek saya bangga,\" kata Gunawan. Menjadi anggota paspampres sendiri tidaklah mudah bagi Gunawan. Ia sempat bergabung dengan kelompok seleksi yang hanya memiliki kesempatan lulus sekitar 40 persen. Ia juga sempat gagal dalam seleksi pertama tersebut. Meskipun begitu, Gunawan pantang menyerah hingga akhirnya mampu menyelesaikan pelatihan kedua dan berhasil lolos. \"Kami berkendara 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu, 365 hari setahun, dalam segala kondisi cuaca. Jadi, selama kursus tersebut, delapan jam harus berada di motor,\" kata Gunawan. Menurut dia, hal tersulit dalam pelatihan adalah ketika dirinya harus melakukan latihan perang dan mengendarai motor yang beratnya 1.100 pon. Gunawan bahkan mendapat pujian atas perilaku baiknya ketika masih mengikuti proses seleksi. \"Etika kerja serta dedikasinya (Gunawan) mewujudkan apa itu petugas divisi berseragam dengan Dinas Rahasia dan kami tak sabar melihat apa yang mampu ia capai,\" puji Daniel Chearney, wakil kepala Bagian Misi Asing. Selain itu, Gunawan juga mengaku bahwa etnis campuran dalam dirinya bukan penghalang utama Gunawan menjadi anggota paspampres AS, melainkan menjadi seorang wanita membuatnya diragukan ketika mengatasi persoalan terkait motor. Sempat tinggal di wilayah Illinois yang dominasi kaum pria, mengharuskan Gunawan untuk mampu mengendarai motor dari logam murni yang tujuh kali lebih berat darinya. \"Menjadi seorang wanita di lingkungan yang didominasi pria, ini tentunya jauh lebih sulit. Anda ingin hidup sesuai dengan apa yang mereka bisa lakukan,\" kata Gunawan dilansir dari CNN. \"Saya bangga menjadi panutan. Saya selalu ingin berkontribusi (bagi komunitas). Dengan mematahkan batasan ini, saya mampu menunjukkan kepada para remaja perempuan bahwa kamu bisa mencapai tujuanmu dengan kerja keras dan dedikasi,\" ujar Gunawan. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait