Bahan Baku Rotan Naik, Penghasilan Minim

Senin 08-07-2019,21:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON - Harga bahan baku kerajinan rotan terus mengalami kenaikan. Perajin terpaksa menyesuaikan harga jual untuk menutupi kerugian. Tidak bisa terlalu tinggi, karena bersaing dengan rumah produksi lain. Imbasnya, penghasilan yang didapat menjadi minim. Setidaknya itu yang dikeluhkan Suteni (49), salah seorang perajin rotan jenis tudung saji asal Blok Kerta, Desa Tegalwangi, Kecamatan Weru. \"Harga (bahan baku, red) naik terus. Turunnya sih nggak. Jadi terpaksa harus menaikan harga. Tapi nggak bisa terlalu tinggi juga karena bersaingnya harga dengan produksi lain di sekitar,\" ujar Suteni kepada Radar Cirebon, kemarin (7/7). Omset yang didapat selama satu bulan, kata Suteni, berkisar Rp5 juta. Itu belum termasuk pembagian hasil kepada empat orang perajin lain yang membantu bisnis rumahannya itu. \"Tergantung pesanan kita buatnya. Sekarang sih lagi ada pesanan. Dan kalau nggak ada pun, tetap kita produksi sebagai persediaan jika ada yang membutuhkan nanti,\" ungkapnya. Ada berbagai macam ukuran tudung saji di rumah produksi rotan Suteni. Mulai ukuran paling kecil hingga yang terbesar. Harganya menyesuaikan. Per buah dihargai Rp17.000, hingga yang paling besar Rp65.000. Namun kebanyakan, pelanggan memesan dalam jumlah banyak. \"Sampai 500 buah juga pernah. Kebanyakan pesanannya dari luar kota, seperti Kalimantan, Solo, Jakarta, Bandung, sampai pernah ke Malaysia,\" bebernya. Suteni bersama suami telah menekuni usaha tersebut selama tujuh tahun. Pasang surut dan naik turunnya omset, telah dirasakan. Penjualan paling tinggi terjadi ketika mendekati bulan Ramadan. Tidak sulit baginya mendapatkan bahan baku rotan. Masih bersumber dari lingkungan Desa Tegalwangi yang memang telah ditetapkan menjadi kampung wisata atau yang biasa disebut Kampung Rotan Galmantro. \"Sehari bisa produksi sekitar 25 buah dan dikerjakan mulai jam 8 pagi sampai jam 4 sore. Alhamdulillah waktu-waktu sekarang kita selalu kerja karena pesanan yang terus ada,\" katanya. Dikatakan Suteni, awal tahun 2019 hingga pertengahan tahun ini, omsetnya terbilang naik, jika dibandingkan tahun lalu dalam kurun waktu sama. \"Kadang turun dan kadang naik. Nggak menentu itu. Tapi kalau tahun sekarang lagi naik,\" singkatnya. (ade)

Tags :
Kategori :

Terkait