Tarif Listrik Inovasi Baran Energy Dibanderol Rp 1 Bikin Geger, Tunggu 18 Juli

Rabu 10-07-2019,06:10 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

Tarif listrik Rp 1 (satu rupiah). Mendengarnya saja sudah membuat kita bertanya-tanya. Ya, di tengah gemuruh isu kenaikan tarif dasar listrik, Victor Wirawan bersama sekelompok anak-anak milenial di Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten, membuat gebrakan baru lewat inovasi baterai yang bisa menghemat listrik hingga belasan tahun. TOGAR HARAHAP, Tangerang WITH Clean Energy, We Can Save Our Planet”- Dengan udara bersih, kita bisa menyelamatkan planet kita-. Tulisan itu tersemat di setiap lekuk dinding Kantor Baran Energy, Kawasan Foresta Loft, Gadingserpong, Pagedangan, Tangerang. Namun bagi Victor Wirawan dan para pemuda penggiat energi hijau di kantor tersebut, semboyan itu bukan sekadar semboyan yang hadir sekali setahun jelang hari lingkungan sedunia. Melainkan ada semangat dan kerja mereka mewujudkan energi bersih. Salah satunya membangun sebuah perangkat pembangkit listrik yang benar-benar merakyat dan ramah lingkungan. Sebuah panel putih tertempel di dinding kantor. Panel itu bernama Power Wall. Ukurannya seperti televisi 32 inch dengan gaya dibalik. Memanjang ke bawah. “Barang itu prototype Baran Energy,” ujar Victor Wirawan, Founder Baran Energy di Tangerang. Panel itu terhubung langsung dengan panel surya di atap kantor. Di dalam panel, tersemat baterai listrik. Panas matahari diubah menjadi tenaga listrik. Energi yang bisa disimpannya pun fantastis. Listrik yang bisa disimpan mencapai 1.300 watt hingga 10 ribu watt di powerbank raksasa tersebut. Barang itu belum masif diproduksi. “Tapi harganya mahal,” tambah Baran. Meski demikian, bagi mereka yang menginginkan barang tersebut, Baran Energy menyiapkan skema pembayaran yang sangat terjangkau. Sayangnya, harga Power Wall ini ia rahasiakan. “Tunggu 18 Juli,” timpalnya. Victor mengatakan, pihaknya tengah menunggu peluncuran inovasi teknologi ini pada tanggal 18 Juli bertempat di Epicentrum Rasuna Said, Jakarta Selatan. “Tunggu saja launching-nya nanti tanggal 18 Juli di Epicentrum biar lebih jelas. Tapi, yang pasti teknologi ini sedikit banyaknya bakal mengubah peta industri energi di Indonesia,” kata Victor. Bagi Victor, semangatnya membangun perangkat energi bersih berangkat dari kegelisahannya atas kondisi iklim di dunia, khususnya Indonesia. Menurutnya ada dua penyumbang polusi udara. \"Bumi kita sedang dalam kondisi bahaya. Polusi di mana-mana dan mobil kita pun menyumbang polusi tersebut,” ujar Victor mengawali sejarah berdirinya Baran Energy. Didirikan pada Oktober 2018, PT Aldebaran Rekayasa Cipta (Baran Energy), menjadi startup Indonesia yang fokus pada sektor energi terbarukan. Victor bersama para penggiat energi hijau lainnya mengembangkan dan memproduksi solusi penyimpanan energi dan kendaraan listrik yang dirancang khusus untuk pasar Indonesia. “Tim kami adalah kombinasi hebat antara pengusaha muda, insinyur, desainer, dan bahkan pembuat mobil dari seluruh Indonesia. Kami datang dengan satu tujuan, membawa semangat energi bersih untuk Indonesia,\" ujar Victor dengan nada sungguh-sungguh. Dengan teknologi revolusioner baterai berkapasitas raksasa tersebut, Victor percaya masyarakat tidak perlu membayar biaya listrik lagi karena baterai ini dapat menyimpan energi listrik yang dihasilkan solar panel pada siang hari untuk digunakan di malam hari. “Banyak yang tidak percaya, tapi kami yakin tetap melangkah. Toh sudah buktikan kok,” ujar Victor. Selain polusi, problem besar dalam ketersediaan energi adalah pasokan. Hingga kini, Indonesia bergantung pada satu sumber energi, yaitu energi fosil. Pemerintah pun harus menggelontorkan subsidi yang tidak sedikit untuk menekan harga BBM. “Baterai yang diproduksi Baran akan membantu pemerintah menyediakan energi listrik yang bersih, terjangkau, dan aman bagi masyarakat,” kata Victor. Selain varian Power Wall, Baran Energy juga menciptakan Power Pack 126 KWh, dan Power Cube 1.2 MWh. Ketiga perangkat dapat digunakan mulai dari rumah tinggal, pabrik,real estate, perkebunan, pertambangan hingga industri sekala besar. Ukuran Power Pack 126 KWh lebih besar ketimbang Power Wall yang bisa dipasang di tengah ruang keluarga. Bentuknya persis seperti kulkas dua pintu. Sama seperti Power Wall, Power Pack juga dapat menyimpan energi yang dihasilkan dari banyak sumber. Mulai dari Panel Surya (PV), Turbin Angin, Turbin Air atau listrik dari PLN. “Kalau Power Wall untuk standar perumahan, sementara Power Pack dikhususkan pada apartemen, perkantoran, atau swalayan,” jelas Victor. Sementara Power Cube 1.2 MWh menjadi varian baterai terbesar bikinan Baran Energy. Ukuranya pun sebesar kontainer. Pemakaiannya dikhususkan untuk pabrik, kompleks industri hingga pembangkit listrik skala besar.  Selain baterai, Baran Energy tengah menyiapkan konsep mobil sport bertenaga listrik. Namanya Roadster Baran-EV Mobil ini didesain dengan kinerja 4 wheel drive dan kekuatan yang dihasilkan mencapai 900 kekuatan kuda. “Baran EV Concept adalah puncak dari keinginan kami,\" terang Victor. Mobil itu sendiri akan ditenagai oleh sistem paket baterai Baran-Energy modular yang menawarkan paket ringkas dan kepadatan energi yang lebih tinggi. Di dunia maya, langkah ini pun ditanggapi positif oleh mayoritas netizen di dalam akun resmi media sosial perusahaan tersebut. Hal ini terlihat dari akun resmi Instagram (IG) @baranenergy yang di dalamnya terdapat beragam komentar positif, meskipun ada juga yang tidak percaya dengan tarif listrik semurah itu. Namun, Victor antusias merespons saat ditanya sumbangsihnya dalam pengembangan sektor energi di Indonesia, khususnya bidang energi terbarukan. “Visi kami adalah mendorong penggunaan energi terbarukan dan mobilitas elektrik di Indonesia. Namun menyediakan teknologinya saja tidaklah cukup. Kami berpikir keras mencari solusi agar bukan hanya mengembangkan teknologi yang sesuai dengan market dan kondisi di Indonesia, tetapi juga bagaimana caranya agar produk ini bisa dimiliki oleh banyak orang. Secepat mungkin,” tutur Victor. Untuk itu, sambung Victor, pihaknya mencoba melakukan inovasi model kepemilikan, bagaimana supaya teknologi ini menjadi terjangkau. Sehingga lebih banyak lagi orang yang bisa berpindah ke energi terbarukan. “Oleh karena itu, pada saat peluncuran produk nanti, kami juga akan meluncurkan program Rp1 untuk perpindahan ke energi terbarukan,” tandasnya. (*/ful/tgr/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait