Ekspedisi BNPB Susuri 5.744 Desa Rawan Tsunami

Kamis 11-07-2019,08:45 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

JAKARTA-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menghelat Ekspedisi Desa Tangguh Bencana(Ekspedisi Destana 2019) yang akan dimulai pada Jumat (12/7/2019). Ekspedisi bertujuan melihat kesiapsiagaan desa terhadap ancaman tsunami. Desa yang akan disatroni tim yang terdiri dari berbagai ahli dan bidang keilmuan akan mendatangi 5.744 desa/kelurahan. Perjalanan akan dimulai dari Banyuwangi, Jawa Timur, meyusuri pantai selatan Jawa, menuju Jawa Tengah, Yogyakarta, kemudian ke Jawa Barat, Pangandaran, Garut dan nantinya akan berakhir di Banten pada Jumat (16/8/2019). Direktur Pemberdayaan Masyarakat BNPB, Lilik Kurniawan menjelaskan banyak desa atau kelurahan yang berada di daerah rawan tsunami, mulai dari kelas rawan sedang dan tinggi. \"Karena seperti kita ketahui bahwa berdasarkan kajian risiko bencana Indonesia ada 5.744 desa/kelurahan. Desa-desa tersebut tersebar diantaranya 584 desa/kelurahan ada di selatan Jawa,” jelas Lilik di Gedung BNPB, Rabu (10/7/2019). Lebih jauh Lilik juga menjelaskan soal tujuan dari kegiatan ini yang intinya untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan aparat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Ekspedisi akan melibatkan berbagai pihak, secara nasional selain BNPB, juga didukung oleh Kementerian Desa, PUPR, BMKG, Kemensos, Kemendagri. Sedangkan di daerah akan melibatkan Bappeda, BPBD, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial. Perjalanan satu bulan itu akan melibatkan lebih dari 200 orang peserta. Mereka nantinya akan menyebar ke desa-desa, memberikan sosialisasi ke sekolah-sekolah, kemudian singgah dan tinggal beberapa hari di desa. Rencananya Ekspedisi ini akan di bukukan, di filmkan didukung foto-foto. Nantinya hasil ekspedisi akan diluncurkan pada Oktober, saat Bulan Pengurangan Risiko Bencana 2019 di selenggarakan di Belitung. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait