PPDB Offline, Peserta Didik Baru Eksodus ke Negeri, SMA Swasta Cuma Punya 1 Siswa Baru

Senin 15-07-2019,09:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Aktivitas sekolah dimulai lagi hari ini, Senin (15/7). Hari ini, pasti ada yang ramai. Suasana baru, sekolah baru, teman baru. Tapi, ada juga yang sepi. Yakni sekolah swasta tingkat menengah atas (SMA). Ada yang hanya punya 1 siswa baru. Sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) nampaknya membuat SMA swasta kehilangan banyak siswa baru. Apalagi setelah jalur offline dibuka dengan alasan untuk memenuhi kuota SMA negeri. Jalur offline ini ditengarai menjadi jalan eksodus atau larinya siswa baru dari swasta ke negeri. Ketua Forum Kepala Sekolah SMA Swasta (FKKS-SMA) Kota Cirebon Abdul Majid SPd mengatakan saat PPDB online ditutup dan dibuka PPDB offline, beberapa siswa yang telah mendaftar ke SMA swasta pun eksodus ke sekolah negeri. Menurut Abdul Majid, salah satu sekolah yang mengalami eksodus siswa terbanyak adalah SMA Islam Al-Azhar. Data yang dimiliki Abdul Majid, dari 190 siswa yang telah mendaftar ke SMA Islam Al Azhar, ada 110 di antaranya eksodus ke sekolah negeri. “Hal ini telah dibenarkan oleh kepala sekolah yang bersangkutan beserta berkas-berkas yang ada. Tentu ini sangat disayangkan (dibukanya jalur offline, red). Ini menjadi salah satu indikator gagalnya sistem zonasi yang diterapkan tahun ini,” tandas dia. Hingga kemarin, jumlah siswa di 17 SMA swasta di Kota Cirebon masih sangat minim. Angkanya, kata Abdul Majid, menurun dibandingkan tahuh lalu. “Tahun ini jumlah siswa baru pada sekolah swasta sangat berkurang. Apalagi setelah dibuka PPDB offline,” ungkapnya. Meski jumlah siswa baru masih jauh dari target kuota, namun pihaknya tetap melakukan KBM (kegiatan belajar mengajar) seperti biasa. Mulai Senin ini (15/7) kegiatan  diawali dengan MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah) untuk siswa baru.“Sesuai visi dan misi kita untuk mencerdaskan anak bangsa, kegiatan mengajar tetap berjalan. Kami berharap masih ada siswa yang biasanya di hari pertama dan kedua masih belum mendapatkan sekolah,” pungkasnya. Sementara itu, tak hanya di SMA swasta, siswa baru di SMP swasta juga masih jauh dari target. Kepala SMP Budiarti Alimin Mpd mengatakan untuk tahun ini pihaknya hanya menerima 7 siswa baru. Padahal pada saat PPDB, pihak sekolah telah melakukan berbagai upaya untuk untuk siswa baru. Di antaranya dengan memberikan kompensasi kepada calon siswa berupa tanpa pungutan biaya pendaftaran. Termasuk juga menggartiskan pakaian seragam, baju olahraga, dan juga atribut. Namun yang yang diperoleh, masih jauh dari yang diharapkan. “Yang daftar hanya 7 siswa. Itu juga pesimis 100 persen masuk,” kata Alimin. Kendati demikian, pihaknya akan tetap menyambut para siswa baru dengan antusias. Sejumlah agenda pun telah dipersiapkan. “Hari Senin (hari ini, red) ada pembukaan dan pembekalan. Hari Selasa baru fokus MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah) sampai dengan hari Kamis,” paparnya. Untuk itu, Alimin mengatakan, SMP Budiarti akan memperpanjang masa pendaftaran siswa baru tahun ajaran 2019-2020 meski kegiatan Belajar Mengajar (KBM). “Meski KBM sudah berjalan, PPDB di kami masih tetap buka demi memenuhi target. Karena bagaimana pun keberadaan siswa menjadi barometer sekolah kondusif dan efektif baik KBM maupun operasioanalnya,” jelas Alimin. Sementara itu, Kepala SMP Sekar Kemuning Muryadi SH mengatakan pihaknya sudah menerima 65 siswa yang mendaftar. Artinya, pihaknya hanya bisa membuka 3 rombel. Padahal sebelumnya, pihaknya telah menargetkan 4 rombel gemuk. Namun begitu, menurutnya, untuk hari pertama aktif sekolah, SMP yang mempunyai program tahfiz quran ini telah mempersiapkan dengan matang beberapa kegiatan untuk MPLS. “Anak-anak sudah datang ke asrama. Tinggal persiapan MPLS. Sudah dipersiapkan oleh tim dengan matang,” tandasnya. Berbeda di SMP Islam Al Azhar Cirebon, kuota siswa baru sudah terpenuhi sejak Maret 2019. Hal itu dikatakan Kepala SMP Islam Al Azhar Cirebon M Imam Gozali SPd MM. “Kita rombelnya ada 6 kelas. Setiap kelas rata-rata jumlahnya 32 siswa.  Bahkan tes seleksi sudah digelar dan sudah penuh sejak akhir Maret 2019,” kata Imam kepada Radar, kemarin. (apr/awr)

Tags :
Kategori :

Terkait