Eks Terminal Weru Banjir Sampah, Pedagang Desak Pemkab Segera Lakukan Pemagaran

Senin 15-07-2019,12:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON - Penanganan sampah di TPS Ilegal Eks Terminal Weru belum banyak berubah. Sampah dibuang warga, kemudian diangkut Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Sayangnya, volume yang dibuang lebih banyak. Pemkab Cirebon pun dituding tidak mempunyai solusi. Pedagang Pasar Darurat Pasalaran, mendesak segera dilakukan pemagaran. Pantauan Radar Cirebon siang kemarin (14/7), sampah yang berlokasi di Desa Weru Lor, Kecamatan Weru itu, masih berceceran. Macam-macam limbah dibiarkan tidak pada tempatnya. Salah seorang pedagang Pasar Darurat Pasalaran, Uus menginginkan dan mendesak pemerintah daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon segera melakukan pemagaran sepanjang jalan yang kerap dijadikan lokasi pembuangan sampah oleh warga. \"Kalau diangkut (sampah, red) sih setiap hari, bisa dua sampai tiga mobil dari DLH. Cuma warga ya tetap pada membuang sampahnya di sini. Lebih banyak yang buang daripada diangkutnya. Sepertinya pemerintah daerah hanya memfasilitasi pengangkutan sampah tanpa ada solusi agar warga tidak lagi membuang sampahnya. Harusnya ya dilakukan pemagaran,\" ungkap Uus kepada Radar Cirebon, kemarin (14/7). Uus beserta pedagang lainnya merasa dirugikan akibat gundukan sampah tersebut. Mengingat, jaraknya hanya beberapa meter dari tempat dia berjualan. Yang paling dikeluhkan adalah bau yang menyengat. Belum lagi lalat yang menghinggap di lapak dagangan. Baru-baru ini, pedagang juga dibuat was-was. Sekitar empat atau lima hari lalu, sampah-sampah tersebut terbakar dan api sempat membesar. Bahkan, tiga unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan untuk memadamkan api. \"Yang saya khawatirkan, sekarang kan musim panas. Kalau kebakaran lagi dan bara apinya terbang ke lapak pedagang, kan bisa terbakar semua satu pasar. Jadi tolonglah, mau sampai kapan kondisinya seperti itu?\" imbuhnya. Pedagang lainnya, Agus menuturkan, mayoritas bukan pedagang Pasar Pasalaran yang membuang sampah di tempat yang tidak seharusnya itu. Melainkan warga sekitar dan tetangga desa yang kerap dilakukan saat malam hari. \"Semoga secepatnya diratakan, dibersihkan lalu dipagar. Karena spanduk larangan untuk tidak membuang sampah sudah dipasang, mereka tetap saja membandel. Kalau dipagar Insyaallah aman. Atau dibikin taman biar lebih bagus dan lebih indah,\" ujar Agus. Agus juga merasa retribusi untuk kebersihan pasar yang dipungut Rp500 setiap harinya, tidak banyak memberi pengaruh jika sampah terus dibiarkan. Karena aroma tidak sedap dirasa sangat mengganggu pedagang dan pengunjung Pasar Pasalaran. \"Kami pedagang sudah bayar retribusi Rp500 untuk kebersihan. Tetapi pengunjung datang tetap merasa bau karena sampah itu. Lokasi pembuangan sampah di sini sungguh tidak nyaman. Khawatir terjadi kebakaran, dan sudah pasti bau dan polusi. Sekiranya, pemda mohon segera diperhatikan atas kondisi ini,\" pungkasnya. (ade)

Tags :
Kategori :

Terkait