Gubernur Jabar Lirik Potensi Wisata Situs Pancuran Daris di Desa Balarante

Senin 15-07-2019,21:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Kawasan Situs Pancuran Daris di Desa Balarante, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon belum banyak dilirik. Padahal, tempat tersebut berpotensi menjadi objek wisata. Potensi itulah yang disebut dan diusulkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil ketika berkunjung beberapa bulan lalu. Kepala Desa (Kuwu) Balarante Suratmo mengatakan, saat Ridwan Kamil berkunjung ke pesantren (Desa Balarante, red), mengusulkan untuk membuat proposal. “Saya sudah buat dan sampaikan proposal kepada ajudan Pak Ridwan Kamil, dan sekarang tinggal menunggu anggaran dari provinsi cair,\" kata Suratmo di kediamannya. Wisata yang dimaksud yakni dengan mengembangkan lahan di dalam kawasan situs. Jika dana sudah diterima, kata Suratmo, pihaknya akan membuat taman, hingga kebun binatang di tempat tersebut. Pasca-Lebaran, banyak masyarakat berkunjung ke Pancuran Daris. Bukan hanya dari Cirebon, banyak juga dari kota-kota besar datang. Maksud dan tujuan mereka ketika berkunjung beragam. Mulai dari sekadar berwisata menikmati rimbunnya alam, hingga ada yang mempercayai khasiat air kolam di Situs Pancuran Daris. \"Mereka yang percaya, menjadikan air kolam Pancuran Daris untuk macam-macam tujuannya. Seperti mencari jodoh, kelancaran usaha, atau banyak juga yang mengambil ketika menghadapi hajatan. Masyarakat percaya, kalau ngambil air untuk hajatan di sini (Pancuran Daris, red), hajatannya ramai,\" ungkapnya. Menurutnya, kolam air Pancuran Daris tidak pernah surut. Selalu deras, meski musim kemarau. Sumber airnya berasal dari pegunungan. Selain wisatawan, warga desa tetangga setiap harinya kerap mendatangi tempat tersebut. Aktivitasnya tidak jauh dari mencuci dan mandi di air Pancuran Daris. Tidak ada juru kunci di tempat tersebut. \"Nggak ada kuncen karena nggak ada yang kuat. Selalu meninggal. Jadi ya dibiarkan saja. Di sekitar kawasan ada kotak untuk menaruh uang. Seikhlasnya bagi warga yang mau ngasih,\" imbuhnya. Salah seorang pedagang warung kopi di sekitar lokasi, Sawi (61), bahkan sampai menjual jeriken untuk wadah penampungan air yang biasanya dibutuhkan pengunjung dari luar kota. “Banyak dari Desa Cilukrak (Kecamatan Palimanan, red) atau Desa Cikeusal (Kecamatan Palimanan, red) yang juga pada datang ke sini. Kalau siang ya pada nyuci. Kalau malam biasanya ngambil air. Khasiatnya tergantung dari mereka yang percaya. Saya sampai sedia jeriken, karena biasanya pengunjung dari luar kota pada membutuhkan,\" kata Sawi. (ade)

Tags :
Kategori :

Terkait