Potensi Wisata Galian C Argasunya

Rabu 17-07-2019,15:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Potensi wisata di wilayah selatan Kota Cirebon cukup menjanjikan. Bentang alam dengan kontur perbukitan dengan tebing menjulang, menyajikan pemandangan yang menarik mata. Salah satu yang sempat viral di sosial media adalah foto lahan bekas galian c di Cadasngampar, Kelurahan Argasunya. Tidak jauh dari titik Swafoto Bukit Cinta. Di bekas galian C terdapat kolam-kolam air berwarna hijau, yang dikelilingi oleh tebing setinggi 10-15 meter. Di beberapa bagian tebing tersebut, terdapat beberapa lubang-lubang bekas galian yang dimanfaatkan sebagai latar belakang foto. Bekas galian c yang ada di cadas ngampar ini sekilas mengingatkan kepada tempat-tempat wisata yang sebelumnya adalah bekas area pertambangan. Sebut saja seperti tempat wisata Bukit Jaddih di Madura, dan Tebing Breksi di Sleman. Keduanya merupakan sebagian kecil dari tempat wisata yang memanfaatkan lahan bekas penambangan pasir. Lurah Argasunya Dudung Abdul Barry mengungkapkan, di wilayah Argasunya terdapat tiga kolam serupa. Dua masuk wilayah Kopi Luhur dan satu di Kedung Jumbleng. Kolam itu muncul muncul akibat adanya aktivitas galian c yang meninggalkan lubang besar. Dudung mengaku sempat melakukan studi banding ke Tebing Breksi pada tahun 2018 lalu. Kondisi lahan dan suasananya hampir mirip dengan yang ada di wilayah Argasunya. Dirinya berharap suatu saat potensi wisata ini benar benar dimanfaatkan. “Potensi pariwisata di wilayah Argasunya cukup banyak. Kita punya alam dan budaya. Ya salah satunya itu, bekas galian c,” Katanya. Namun, potensi yang besar tersebut kata Dudung masih terkendala dengan status kepemilikan lahan. Terdapat banyak kepemilikan lahan tersebut  yang mengakibatkan Pemerintah Kota Cirebon kesulitan mengembangkan potensi wisata. Selain itu, akses jalan menuju ke sana juga belum terlalu baik. Hanya jalan utama ke Kopi Luhur sudah diaspal. Namun dari jalan ke lokasi kolam bekas galian c ini pengunjung harus menuruni jalan yang cukup terjal. Akses ini juga penuh debu karena sering dilewati oleh truk pengangkut pasir dan batu. Selain itu, faktor keamanan juga masih menjadi hambatan dalam mengembangkan potensi wisata di Argasunya. Yang menjadi masalah ialah peruntukan lokasi. Sampai saat ini belum ada pemetaan yang jelas. Sehingga siapapun akan dengan mudah membangun sesuai keinginannya. Termasuk rumah tinggal, atau lainnya. Dudung khawatir, bila pemerintah tidak segera bergerak nantinya malah kesulitan dalam pemanfaatan lahan-lahan tersebut. (awr)

Tags :
Kategori :

Terkait