Apollo 11 Tak Mendarat di Bulan?

Sabtu 20-07-2019,11:41 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

SALAH satu teori konspirasi paling terkenal di dunia — rekayasa pendaratan Apollo 11 di Bulan — masih sangat populer hingga kini. “Satu langkah kecil untuk manusia, satu lompatan raksasa untuk umat manusia,” kata Neil Armstrong setengah abad lalu saat menapakkan kaki di Bulan. Peristiwa itu menandai dimulainya era baru dalam sejarah umat manusia. Untuk pertama kalinya, manusia mendarat di benda langit lain. Itu terjadi pada 1969. https://youtu.be/--HbJHIA-zA Sebetulnya, tingkat kepercayaan orang Rusia terhadap pencapain antariksa AS tersebut tak serendah ini dari awal. Ketika peristiwa itu terjadi pada 1969, tak ada seorang pun, baik pejabat maupun media di Uni Soviet, yang meragukan pencapaian astronaut Amerika. “Ketika kami menerima sinyal dari Bulan, kami menerimanya dari Bulan, bukan dari Hollywood,” kata kosmonaut Rusia Georgy Grechko, seorang anggota misi Bulan Soviet, yang dibatalkan setelah Apollo 8 untuk pertama kalinya mengorbit Bulan. Pada saat itu, semua sistem pengintaian Soviet sedang menyaksikan penerbangan berawak pertama ke Bulan. Peralatan radio Soviet menerima sinyal dari Apollo 11, serta semua komunikasi audio dan rekaman TV pendaratan itu sendiri. “Membuat tipuan seperti itu mungkin sama sulitnya dengan menjalankan misi yang sebenarnya,” kata seorang kosmonaut dan perancang pesawat ruang angkasa lainnya, Konstantin Feoktistov, menyimpulkan dalam bukunya, The Trajectory of Life. Kepercayaan orang Rusia terhadap teori konspirasi ini berasal dari penerbitan buku Yury Mukhin, Anti-Apollo: Lunar Scam of the USA. Yuri Mukhin mengklaim bahwa uang yang dialokasikan untuk program Bulan diduga dicuri, sedangkan adegan pendaratan di Bulan diambil oleh Stanley Kubrick, sutradara di balik film kultus, 2001: A Space Odyssey. Selain itu, menurut Mukhin, beberapa komunis dan ilmuwan Soviet menjadi bagian dari konspirasi, demi keuntungan tertentu, tentu saja. Dilansir BBC, buku wartawan dan pegawai humas kontraktor Badan Luar Angkasa Amerika Serikat (NASA) bernama Bill Kaysing memberi kontribusi terhadap beredarnya keraguan seputar pendaratan manusia di bulan. Buku itu berjudul \'We Never Went to the Moon: America\'s Thirty Billion Dollar Swindle\' diterbitkan pada tahun 1976. Orang-orang yang tak percaya bahwa manusia pernah mendarat di bulan menyatakan bahwa pada tahun 1960-an program luar angkasa AS tidak memiliki teknologi yang cukup untuk melakukan misi sukses ke bulan. NASA kemungkinan membuat pendaratan palsu untuk memenangkan perlombaan luar angkasa dengan Uni Sovyet, negara adidaya blok komunis yang menjadi pesaing utama AS waktu itu. Gambar bendera AS yang berkibar di bulan menjadi argumen yang cepat ditangkap oleh orang awam. Sebagaimana diketahui, di bulan tak ada angin (bahkan hampa udara) yang mampu mengibarkan bendera. Lalu bagaimana bendera AS bisa berkibar? Michael Rich, astronom University of California, mengatakan bendera itu bergelombang karena tenaga yang dikeluarkan Armstrong dan astronaut Buzz Aldrin saat menancapkan tiang ke daratan. Bentuknya tidak berubah karena gravitasi Bulan enam kali lebih rendah dibandingkan Bumi. Ada pula gambar suasana langit di bulan yang tanpa bintang. Gambar itu dinilai sebagai bukti kepalsuan pendaratan Apolo 11. Brian Koberlein, profesor Astrofisika Rochester Institute of Technology, menjelaskan hal ini terjadi karena cahaya bintang terlalu lemah, teredam oleh cahaya matahari yang dipantulkan daratan bulan. Jejak kaki para astronot juga dipertanyakan. Seharusnya, tak mungkin ada jejak kaki di bulan karena kelembapannya tidak memungkinkan cetakan sepatu itu terbentuk. Mark Robinson, profesor di Arizona State University, menjelaskan tanah bulan tertutup lapisan batu dan debu bernama \"regolith\". Lapisan ini sangat halus dan mudah terkompres ketika dijejak. Jejak kaki itu akan terus bertahan karena tak ada angin di bulan yang bisa menyapu jejak kaki itu. Orang yang tak percaya dengan pendaratan manusia di bulan juga berargumen, radiasi di sana tak bakal bisa ditangkal oleh manusia. Manusia bakal mati kena sabuk radiasi Van Allen. Tetapi menurut NASA, awak Apollo 11 tetap berada di dalam sabuk Van Allen selama kurang dari dua jam dalam perjalanan ke Bulan. Mereka hanya menghabiskan waktu kurang dari lima menit di tempat-tempat radiasi tertinggi. Bukti dari NASA Ada serangkaian foto yang diambil Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) yang diungkap NASA tahun 2012. Foto memperlihatkan semua tempat pendaratan Apollo 11 tahun 1969.

Foto NASA pada 2012 memperlihatkan sisa modul Bulan Apollo 11 dan alat-alat ilmiah lainnya di daratan. (Dok NASA via BBC)
Foto itu memperlihatkan sisa modul bulan Apollo 11 dan alat-alat ilmiah lainnya di daratan bulan. LRO juga memperlihatkan masih adanya bendera yang ditancapkan enam awak yang mendarat di bulan tahun 1969. NASA melaporkan bahwa berdasarkan jajak pendapat, ada 5% warga AS yang percaya bahwa pendaratan di bulan dipalsukan. Namun belum jelas betul berapa banyak orang Indonesia yang meragukan kebenaran kabar peristiwa bersejarah itu. Bukti-bukti pendaratan manusia di bulan yang telah dikemukakan NASA. Apakah Anda percaya manusia pernah mendarat di bulan?
Tags :
Kategori :

Terkait