CIREBON- Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Cirebon sulit berkembang. Kondisi itu disebabkan terkendala tiga faktor yang saling berkaitan. Kendati demikian, Pemerintah Kabupaten Cirebon terus mendorong mereka bisa berkembang hingga Go International.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Setda Pemkab Cirebon, Drs Harry Safari Margapraja MM mengatakan, ketiga faktor itu adalah modal, produksi dan pemasaran. Mengenai modal, pemerintah memberikan kemudahan dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga yang kecil.
\"Kemudahan ini harus dimanfaatkan oleh para IKM dan UKM. Selain bunga yang kecil, pemerintah memberikan kemudahan bagi yang ingin mengembangkan usahanya,\" kata Harry usai memperingati HUT ke-72 Koperasi, di halaman Dinas Koperasi dan UMKM, Jumat (19/7).
Soal produksi, tambah Hari, para UKM dan IKM harus mencantumkan label hal dan kemasan yang menarik. Sehingga masyarakat bisa percaya dan tertarik membelinya. Kemasan produk olahan makanan juga harus steril dan higenis, sehingga aman dikonsumsi. \"Label halal wajib karena memang masyarakat mayoritas muslim. Kemasan juga wajib menarik dan higenis,\" imbuhnya.
Mengenai promosi, IKM dan UKM harus mengikuti perkembangan zaman dengan ikut memasarkan produknya melalui internet dan media sosial. Teknologi wajib dimanfaatkan dengan baik di era serba digital ini. \"Kalau pelaku usaha masih gaptek, ya tertinggal,\" imbuhnya.
Dia berharap, dengan adanya keberpihakan pemerintah ini, dapat meningkatkan kinerja dari pelaku IKM dan UKM. Ditambah saat ini sudah ada di antaranya yang telah bekerja sama dengan minimarket atas bimbingan pemerintah. (sam)