Warga Mendambakan Ruang Terbuka di Kota Cirebon yang Representatif

Senin 22-07-2019,12:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Alun-Alun Kehaksan bagai magnet bagi masyarakat Cirebon untuk beraktivitas. Sekalipun seadanya, mereka memanfaatkannya untuk sekadar olahraga, juga mengajak anak bermain. Kalau alun-alun direvitalisasi, apa yang menjadi harapan mereka? Suasana di Minggu sore (21/7) cukup ramai. Pasukan baris-berbaris untuk upacara 17 Agustus nampak tengah berlatih. Selain itu ada juga masyarakat lainnya yang tengah duduk-duduk. Menemani anak juga sanak saudara untuk sekedar cari angin sebentar. Salah satunya seperti Ratna Sari (42) warga Kelurahan Sumber, Kabupaten Cirebon. Dia sebetulnya jarang-jarang bermain di alun-alun. Namun sesekali, ia memberi ruang kepada anaknya untuk sekadar bisa berlarian bebas di area terbuka. \"Biasa dari rumah saudara deket sini. Jadi sekalian aja duduk-duduk sore,\" katanya kepada Radar Cirebon. Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menginginkan revitalisasi alun-alun tuntas tahun ini juga. Proyek Rp30 miliar itu, akan menyelaraskan kearifan budaya lokal Kota Cirebon. Detail Engineering Design (DED) telah merinci detail proyek. Tapi, rencana revitalisasi Alun-alun Kejaksan belum terdengar Ratna Sari. Kalaupun pun nantinya rancangan tersebut dapat terealisasi, dirinya menyambut dengan baik. \"Saya sih setuju kalau memang arahnya ini untuk kebaikan. Sekarang Cuma rumput gini aja sudah senang. Apalagi kalau nanti tambah bagus,\" katanya, seraya menambahkan bahwa Cirebon sudah butuh tempat yang representatif dan ruang terbuka yang layak. Fasilitas ini sudah lama didambakan. Ia merujuk pada Alun-alun Kota Bandung yang memiliki parkir di dalam basement. Juga menggunakan rumput sintetis dan desainnya menarik. Keberadaan parkir, bisa mengurangi kemacetan akibat parkir liar. Apalagi Jl RA Kartini-Jl Siliwangi atau di sekitaran alun-alun terbilang ramai dengan kendaraan dan membutuhkan fasilitas parkir. \"Menurut saya Kota Cirebon sudah perlu tempat parkir khusus. Jadi bukan hanya sekedar mendirikan, tapi juga harus ada solusi untuk parkirnya itu,\" ujarnya. Kabar direvitalisasinya Alun-Alun Kejaksan dalam waktu dekat pun disambut baik Yanto (45). Menurutnya hadirnya Alun-alun Kejaksan dengan revitalisasi yang sedemikian rupa akan menjadi ikon baru bagi Kota Cirebon. Dan hal tersebut akan menjadi keuntungan untuk kota ini. Terlebih lagi karena title sebagai Kota Wali merupakan julukan bagi Kota Cirebon. \"Di area sini juga kan ada Masjid At Taqwa yang sebetulnya sudah jadi salah satu ikon Cirebon juga. Kalau memang nantinya alun-alun tambah bagus itu kan ada keuntungan buat kita,” tuturnya. Lanjutnya, ia berharap agar pemerintah tetap membubuhkan ciri khas dari Kota Cirebon dalam pembuatan Alun-Alun Kejaksan ini. Agar nantinya ikon Kota Cirebon yang lainnya tak terlupakan dan justru makin dikenal. Yang tak boleh luput dari pandangan ialah soal perawatannya ketika sudah selesai pembuatannya nanti. \"Yang paling penting itu ketika sudah jadi ya dirawat. Semoga bisa terlealisasi lebih cepat agar bisa kita nikmati dalam waktu dekat,\" tambahnya. Selain itu, tak kalah penting ialah kawasan khusus untuk ibu dan anak. Juga taman bermain anak. Namun meski begitu ia berharap  Alun-alun Kejaksan dapat dibuat sesuai dengan ekspektasi. \"Kalau konsep sudah bagus tinggal pelaksanaannya. Khususnya untuk anak-anak ya kayak taman bermain kecil-kecilan di Alun-alun Kejaksan boleh juga,\" tukasnya. (myg)

Tags :
Kategori :

Terkait