CIREBON - Puluhan warga dari sejumlah desa di Kecamatan Pangenan dan Astanajapura, serta aktivis dari Rembug Aliansi Masyarakat dan Pemuda Anti Korupsi (RAMPAK) menanam belasan pohon pisang di jalan penghubung Desa Rawaurip-Desa Beringin, Minggu (21/7).
Aksi dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kondisi jalan yang rusak berat dan berdebu. Padahal jalan tersebut merupakan jalan alternatif utama yang menghubungkan desa-desa di Kecamatan Pangenan dan Kecamatan Astanajapura.
Salah satu peserta aksi, Hendra Sulistyo kepada Radar Cirebon menuturkan, setiap harinya jalanan tersebut digunakan warga sebagai akses alternatif utama. Namun sayangnya, sampai saat ini jalan belum kunjung diperbaiki.
“Banyak ibu-ibu, anak-anak sekolah yang lewat jalan ini. Petani juga lewat sini. Tapi kondisi jalannya rusak berat. Sudah nyaris tak berbentuk jalan lagi. Jalanannya hancur. Kalau kemarau berdebu. Kalau musim hujan kayak kubangan kerbau. Total jalan yang hancur sekitar 300 meter,” ujarnya.
Menurut Hendra, aksi menanam pohon pisang di tengah jalan tersebut sebagai bentuk protes karena jalanan yang ada sangat tidak layak dan lebih mirip terlihat sebagai kebun ketimbang jalan kabupaten.
“Kita tanam belasan pohon pisang agar protes ini didengar pemerintah dan direalisasikan aspirasi dari warga Cirebon Timur. Ini warning juga buat pemerintah agar segera dilakukan.
Kita berikan waktu dua minggu. Jika tidak direalisasi dalam waktu dua minggu, kita akan turun aksi lagi dan menduduki kantor Pemkab Sumber,” imbuhnya.
Dalam aksi itu, pendemo juga membagikan masker untuk pengguna jalan yang melintas. Mereka prihatin karena para pengguna jalan selain harus melewati kondisi jalan yang hancur, juga disiksa dengan debu yang berterbangan.
Sementara itu, warga Desa Japura Kidul yang ikut dalam aksi tersebut menyebut, jika pihaknya sangat mendukung aksi yang dilakukan oleh RAMPAK dan warga sekitar. Ia berharap protes masyarakat didengar dan perbaikan jalan bisa segera direalisasikan.
“Ini sudah bukan rusak lagi. Tapi jalannya sudah hancur. Sangat-sangat tidak layak. Sangat menghambat aktivitas warga. Ini kalau tidak diperbaiki segera, berarti pemerintah tidak mampu menyediakan infrastruktur yang baik. Harus didemo lagi,” ungkapnya. (dri)