Turini TKW asal Dawuan Pulang setelah 21 Tahun Disekap

Selasa 23-07-2019,09:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Turini (44), tenaga kerja wanita  (TKW) asal Desa Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon yang puluhan tahun dinyatakan hilang di Arab Saudi tiba di tanah air dengan selamat. Senin (22/7), dari Bandara Soekarno-Hatta, Turini dan keluarga tidak langsung menuju rumah tetapi singgah ke Kantor Bupati Cirebon. Di hadapan Plt Bupati Cirebon Drs H Imron Rosyadi MAg, Turini menumpahkan curahan hatinya karena selama 21 tahun tidak bisa pulang. Perempuan dua anak itu mengaku sempat berniat bunuh diri ketika mengingat penderitaannya yakni tak diberi upah selama 21 tahun, dan mendapat perlakukan tidak menyenangkan dari majikannya. “Hanya doa yang saya panjatkan kepada Allah. Salat malam, dan puasa sunah Senin-Kamis. Alhamdulillah, Allah SWT memberikan jalan untuk pulang ke tanah air. Tentunya sangat senang sekali,” ujar Turini sambil menyapu air matanya Diungkapkan Turini, dirinya berangkat ke Saudi Arabia untuk menjadi TKW pada 24 Oktober 1998 dan diberangkatkan oleh salah satu perusahaan. Namun, setelah empat tahun, perusahaan tersebut gulung tikar dan pemiliknya meninggal. Padahal, saat kontrak awal dengan perusahaan penyalur tenaga kerja dijanjikan bekerja selama dua tahun. “Jadi komunikasi saya terputus. Sementara pihak majikan tempat saya bekerja di keluarga Aun Niyaf Alotibi di Dawadmi Wudak Arab Saudi juga tidak mengizinkan pulang. Saya mendapat perlakukan yang tidak menyenangkan, seperti tidak diberi gaji layak, dan kerja dari jam 07.00 pagi sampai jam 22.00 malam,” terangnya. Selama di Saudi Arabia, Turini mengaku, tidak mengetahui ketika bapaknya meninggal dunia. Termasuk, anak sulungnya Diah Ardika Sari menikah dan mempunyai seorang putra. “Saya gak tahu sama sekali bapak meninggal dan saya sekarang sudah punya cucu,” ujarnya. Ditambahkan Turini, saat proses pemulangan dari Saudi Arab ke tanah air juga semua upah selama 21 tahun kerja akhirnya dibayarkan oleh majikan, termasuk pembuatan paspor dan biaya tiket pemulangan sebesar 2000 riyal. “Alhamdulillah, semuanya dibayarkan. Sebanyak 150 ribu riyal. Uang itu nanti akan digunakan untuk kebutuhan keluarga. Salah satunya membangun rumah,” imbuhnya. Sepanjang hari Senin (22/7), Turini terlihat lelah. Dia mau menerima awak media, hingga menyapa tetangga dan saudara yang berkunjung. “Sekarang sih mau nenangin pikiran dulu. Nanti kedepan mau apa, akan dipikirkan lagi. Entah mau membuka usaha atau mungkin juga yang lain,” ujarnya. Sementara itu, Suami Turini, Samsudin (49), mengatakan, tidak menyangka Turini dapat kembali berkumpul bersama keluarga, lantaran selama 21 tahun tak ada komunikasi baik dari Turini atau pun perusahaan penyalur tenaga kerja. Dalam kesempatan itu, ia pun mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah pusat maupun daerah serta pihak terkait yang sudah berupaya membantu melacak keberadaan Turini. Sedangkan, Plt Bupati Cirebon Drs H Imron Rosyadi MAg juga tak kuasa menahan tangis. Pasalnya, Turini satu desa dengannya. Atas kejadian itu, Imron meminta kepada semua masyarakat Kabupaten Cirebon berhati-hati dalam mencari kerja, khususnya ke luar negeri.  “Turini itu satu desa, dan satu kecamatan dengan rumah saya. Informasi itu saya dapat dari Kang Sa’dun (perwakilan KBRI Arab Saudi di Riyadh),” ujar Imron. Menurutnya, apa yang terjadi oleh Turini jangan sampai dialami oleh TKW lainnya. Ini harus menjadi pelajaran. Kedepan, pihaknya akan melakukan sosialisasi tentang ketenagakerjaan di tingkat kecamatan dan desa. “Kalau tidak terpaksa banget tidak usah kerja di luar. Kalaupun kerja di luar, harus mengikuti aturan-aturan yang dibuat oleh pemerintah agar lebih aman. Kelengkapan dokumen harus diperhatikan,” ucapnya. Dalam kesempatan itu, Imron berpesan kepada keluarga Turini agar upah yang dibayarkan oleh majikannya selama di Arab Saudi itu digunakan sebaik mungkin. (sam/ade)

Tags :
Kategori :

Terkait