OJK Tingkatkan Literasi Keuangan Kalangan Pendidik

Kamis 25-07-2019,13:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON - Untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon gencar melakukan sosialisasi demi terpenuhinya target inklusi keuangan 75 persen pada tahun 2019 ini. Menggandeng Dewan Pendidikan Kota Cirebon, OJK melakukan sosialisasi peningkatan literasi keuangan kepada para pendidik sekolah di tingkat SD dan SMP, Rabu (24/7). Kepala OJK Cirebon, Muhamad Lutfi mengatakan, selama ini OJK terus melakukan sosialisasi peningkatan literasi keuangan kepada masyarakat karena  sesuai yang diamanatkan oleh undang-undang OJK bertugas memberikan perlindungan terhadap Konsumen tugas perlindungan konsumen. Salah satu yang paling mendasar adalah dengan mengedukasi masyarakat terhadap produk produk keuangan. Agar tidak terjebak pada produk produk yang berpotensi merugikan konsumen. “Kalau masyarakat itu sudah teredukasi. Dia akan paham betul dengan karakteristik berbagai macam investasi. Itu pengetahuan yang baik supaya masyarakat memilih produk investasi yang tepat dengan pertimbangan legal dan logis,” kata Lutfi, kepada Radar Cirebon. Dengan memberikan edukasi kepada pihak sekolah, Lutfi berharap agar mereka bisa menyampaikan pengetahuan terhadap keuangan itu kepada murid muridnya. Pengetahuan akan produk produk keuangan diharapkan akan meningkatkan inklusi keuangan mencapai 75 persen pada tahun ini. Dengan semakin baiknya pengetahuan masyarakat terhadap keuangan, diharapkan roda perekonomian akan semakin baik ke depannya. “Selain tingkat inklusi penggunaan instrumen keuangannya mencapai 75 persen di 2019, tapi literasi juga kita barengi dengan tingkat pengetahuannya dan pemahamannya terhadap produk keuangan,” lanjutnya. Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pendidikan Kota Cirebon, Prof Dr Adang Djumhur mengungkapkan, dengan adanya sosialisasi tersebut, diharapkan memberikan pemahanan para guru terhadap produk jasa keuangan. Dengan pengetahuan akan produk keuangan, guru bisa memanfaatkanya dalam melakukan pengelolaan keuangan di sekolah. “Ke depan diharapkan dapat meningkatkan layanan pendidikan di sekolah dengan cara menjalin kerjasama dengan BUMN dan banyak pihak lain. Diharapkan sekolah mampu dan berdaya,” tukasnya. (awr)  

Tags :
Kategori :

Terkait