Warga Desa Bojong Gebang Protes Pembangunan Tower

Jumat 26-07-2019,12:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Sejumlah warga di Desa Bojong Gebang kaget dengan pembangunan tower telekomunikasi di desa tersebut. Pasalnya, pembangunan tower tersebut tidak melalui sosialisasi ataupun musyawarah desa. Namun, tower tersebut bisa berdiri. Bahkan tidak hanya itu, sejumlah warga juga mengeluhkan kompensasi yang tidak merata dan terkesan pilih-pilih sehingga ada warga yang seharunya mendapat kompensasi malah tidak menerima bagian. Hal tersebut yang kemudian membuat warga emosi dan dengan didampingi beberapa aktivis Cirebon Timur berusaha menghentikan pembangunan tersebut sampai dengan segala sesuatunya selesai. Salah satu warga, Rudi mengaku, dirinya baru mengetahui jika di samping tempat tinggalnya ada pembangunan tower setelah ada kebisingan di malam hari saat para pekerja pembangunan tower melakukan kerja lembur. Dirinya merasa kecewa karena tidak mendapatkan kompensasi, sementara tetangga desa yang rumahnya jauh dari tower malah mendapatkan kompensasi dengan alasan saudaranya pemilik lahan. “Kita yang di sekitar tower tidak dapat apa-apa, padahal kita yang kena dampaknya, sementara orang dari luar desa mendapatkan kompensasi, ini tidak adil, ada yang tidak beres kalau seperti ini,” ujar Rudi. Sementara itu, Ketua RT setempat, Waryo juga mengaku kecewa dengan pelaksana proyek tower ini. Dirinya hanya diminta menandatangani surat pernyataan persetujuan pembangunan tower. “Memang tidak ada sosialisasi, saya tidak menerima kompensasi tetapi saya didatangi perangkat desa untuk menandatangani surat pernyataan persetujuan pembangunan tower,” jelasnya. Sedangkan, salah seorang warga yang menerima kompensasi, Jamhuri mengungkapkan, dirinya juga kaget ketika ditodong untuk menandatangani surat pernyataan persetujuan pembangunan tower. Meski tidak setuju, karena ada kesan memaksa Jumhari hanya menurut saja untuk tanda tangan. Jumhari mendengar informasi jika tower awalnya akan dibangun di seberang jalan desa tetangga yakni Desa Hulubantengkidul Kecamatan Pabuaran tetapi warga disana menolaknya. “Mungkin kegagalan di Desa Hulubanteng tidak ingin terulang makanya giliran pindah ke Desa Bojong Gebang tidak dilakukan sosialisasi takut warga menolak lagi, makanya dilakukan sembunyi-sembunyi,” katanya. Terpisah, Kabid Gakda Satpol PP Kabupaten Cirebon Iwan Suroso mengaku sudah mengetahui persoalan tersebut. Dirinya sudah menerima informasi dari Pemcam Babakan melalui Kasi Trantib. “Terkait persoalan tower di Babakan kita sudah dapat informasi. Akan kita tindak lanjuti dengan melihat data ke dinas terkait untuk mengatahui apakah pembangunan tower tersebut sudah sesuai dengan aturan yang berlaku atau malah melanggar. Nanti kita cek dulu, kalau sudah A1, kita akan langsung turun,” ungkapnya. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait