CIREBON - Bus Rapid Transit atau disingkat BRT sudah terparkir di Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon kini belum juga bisa beroperasi. Pasalnya bus ini belum memiliki badan pengelola. Meski begitu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon Yoyon Indrayana menargetkan, tahun ini BRT harus sudah bisa beroperasi. Hingga saat ini jumlah bantuan BRT sudah disepakati sebanyak sepuluh unit. Hal itu sudah disetujui, namun belum dilakukan penandatangan. Untuk itu dishub hingga saat ini belum bisa memberikan update mengenai rute dan persiapan operasional BRT sebelum mengantongi surat perizinan sebagai legalitas dari Kementerian Perhubungan. \"Kita tunggu dulu surat izin dari Kementrian Perhubungan. Baru survei dan siap beroperasi,\" tutur Yoyon. Saat ini dishub juga secara aktif terus berkoordinasi dan mengajak pihak ketiga untuk mengelola BRT. Dishub juga terus melakukan pembahasan sistem pengelolaan yang cocok dan terbaik untuk operasional BRT di Cirebon. \"Di kota lain baik Bandung dan Semarang memiliki pengelolaan yang berbeda. Untuk itu kami terus bahas masalah ini agar pengelolaan sesuai dengan kondisi di Cirebon,” jelas Yoyon. Dia pun menegaskan, tahun ini BRT harus bisa beroperasi. Diharapkan BRT bisa menjadi moda transportasi masal yang mengurangi beban kendaraan di kota Cirebon. Diharapkan masyarakat kota Cirebon bisa memanfaatkan transportasi masal ini saat BRT sudah beroperasional. “Kami targetkan tahun ini sudah bisa beroperasi,” tuturnya. (apr)
Kategori :