Polisi Selidiki Teror Cabul di Kabupaten Cirebon

Senin 29-07-2019,08:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Kasus pencabulan dengan modus pelaku mengaku sebagai pegawai kesehatan masih diselidiki Unit Perlindungan Anak dan Perempuan (PPA) Satreskrim Polres Cirebon Kabupaten. Dari keterangan yang merupakan siswi kelas 9 salah satu SMP di Kabupaten Cirebon itu polisi akan melakukan pendalaman. Salah satunya dengan meminta keterangan korban, terutama untuk mendeteksi ciri-ciri pelaku. Kapolres Cirebon Kabupaten AKBP Suhermanto melalui Kasubag Humas Iptu Muhyidin membenarkan pihaknya sudah menerima laporan kejadian tersebut. Karena itu, kata Muhyidin, data dan laporan awal dari korban sedang ditangani sekaligus diselidiki Unit PPA Satreskrim Polres Cirebon. “Menurut keterangan keluarga, saat itu korban sendirian di rumah karena orang tuanya sedang sakit di rumah sakit. Pelaku dua orang ngaku petugas kesehatan. Antara pelaku dan korban tidak saling kenal. Tim sedang bekerja melakukan penyelidikan,” terangnya kepada Radar Cirebon. Aksi cabul terhadap korban yang berumur 14 tahun itu terjadi ketika dia sendirian di rumah. Anggota keluarga lainnya sedang di RS Mitra Plumbon, menjaga ibu mereka yang sedang dirawat karena sakit. Peristiwa di salah satu desa di Kecamatan Weru itu terjadi Senin lalu (15/7) sekitar pukul 15.00 WIB. Seperti keterangan Sukari, aparat desa setempat, dua orang tak kenal itu menggunakan sepeda motor. Mereka tiba-tiba parkir di depan rumah korban. “Sesuai cerita korban, dua pelaku itu tiba-tiba mengetuk pintu. Saat dibukakan pintu, memperkenalkan diri sebagai petugas kesehatan yang bertugas untuk mengecek kesehatan masyarakat,” kata Sukari. Korban ternyata dipaksa untuk diperiksa bagian organ vital, bahkan digiring masuk ke dalam rumah. “Modus pelaku ini mengaku sebagai petugas kesehatan. Katanya mengecek keputihan atau tidak. Korban yang masih anak kecil gak ngerti dan menurut saja untuk dicek di dalam kamar,” ujar Sukari. Di dalam kamar, aksi itu terjadi. “Keterangan korban, pelaku tak sampai berbuat lebih jauh. Katanya hanya dipegang pada bagian tertentu. Setelah itu para pelaku itu kabur. Sedangkan korban langsung menangis dan meminta tolong. Tangis minta korban didengar oleh pamannya. Jadi langsung ditolong,” ucapnya. Keesokan harinya, Selasa (16/7), Sukari menemani korban dan keluarganya melapor ke Mapolres Cirebon di Sumber. Setelah itu, korban melakukan visum di RSD Gunung Jati. “Sudah visum dua kali di RSD Gunung Jati. Kasihan, korban sampai sekarang masih trauma. Dua hari diam saja dan hanya menangis kalau ingat kejadian itu. Kami berharap dengan laporan yang sudah masuk, pelaku bisa ditangkap,” ujarnya. (cep)

Tags :
Kategori :

Terkait