Tanggul Cimanuk Longsor, Dua Rumah Warga Ikut Amblas

Selasa 30-07-2019,03:03 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

KERTASEMAYA - Tidak hanya tanggul Ciamnuk yang longsor, dua rumah milik warga yakni Nuryaman (46) dan Abdul M (48) di RT 09 RW 05 Blok Rengas Payung Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, juga ikut amblas. Namun, adik dan kakak itu hanya bisa pasrah. Mereka terpaksa membongkar ruang dapur yang terkena dampak amblesnya tanah tanggul Sungai Cimanuk itu. Bahkan, kini tidak hanya membuat retak tembok rumah mereka, namun sudah mulai menggerus tanah bangunan rumah. Nuryaman (46) mengaku hanya bisa pasrah melihat bangunan rumah ikut amblas terkena dampak Sungai Cimanuk yang longsor berada dekat rumahnya.  “Longsoran tanggul tidak bisa diatasi. Hal itu membuat tanah bangunan dapur yang terletak di samping rumah saya terbawa longsoran hingga 1,5 meter,” ungkapnya kepada Radar. Untuk itu, lanjut Nuryaman, dirinya terpaksa membongkar bangunan dapur rumah. “Daripada gak dibongkar ya bisa narik atap ruangan lainnya,” ucapnya. Lebih lanjut, dikatakan Nuryaman, untuk mencegah agar bangunan rumahnya tidak terus menerus bergeser bersama warga lainnya, memancang tanah menggunakan kayu yang ditancapkan ke tanah di sekeliling bangunan rumah. Namun, usaha yang dilakukan bersama warga sia-sia karena tidak dapat menghentikan gerakan tanah. “Tetap saja, tanah terus bergerak. Jadi saya bingung harus gimana, anak-anak sih sudah saya ungsikan,” keluhnya. Selain itu, dampak amblasnya Tanggul Cimanuk membuat saluran pembuangan air limbah (SPAL) ikut rusak, sehingga air dari pemukiman warga berserakan di tanah. Untuk menghidari hal yang lebih parah, warga di Blok Rengas Payung bersama pemerintah desa selalu berjaga secara bergantian saat malam hari. Ketua RW 05, Tambrin mengatakan, warga semakin khawatir kondisi tanggul kembali parah pasca diuruk. Bahkan, longsoran dari arah tanggul sudah berdampak ke pemukiman warga. Sehingga, lanjut Tambrin, dibutuhkan perhatian dan penanganan cepat dari instansi terkait. Sebagai ketua RT dirinya selalu menjalin koordinasi bersama pemerintah desa setempat, DPUPR, BBWSCC, dan BPBD terkait perkembangan tanggul. “Kami menunggu perbaikan tanggul. Orang pusat sudah melihat langsung, paling lambat dalam waktu dua minggu ada penanganan,” tuturnya. (oni)

Tags :
Kategori :

Terkait