Topeng-topeng di Festival Topeng Jawa Barat Menyihir Penonton

Rabu 31-07-2019,12:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Ada Bebegig Baladewa. Ukurannya besar. Mirip dengan Reog Ponorogo atau Barongan. Aksesorinya rumbai dari ijuk. Penampilannya, menjadi atraksi sendiri. Menyihir penonton yang menyaksikan parade tari topeng dari Jawa Barat. Keragaman Tari Topeng di Jawa Barat dieksplorasi Festival Topeng 2019, Selasa (30/7) malam.  Tidak hanya mengenal sosok kelana yang selalu lekat dengan pertunjukan tari topeng, beberapa sosok lain juga ditampilkan begitu apik. Berpadu dengan tata panggung yang dramatis. Bebegig Baladewa yang merupakan sosok menyeramkan ditampilkan begitu apik. Tarian dari Kabupaten Ciamis itu mampu membius penonton. Tari Topeng Bebegig Baladewa menampilkan topeng berukuran cukup besar. Seperti belum cukup decak kagum, Tari Topeng Vajra Yamantaka menyuguhkan interpretasi dari sosok Yamantaka yang merupakan sosok gagah yang melindungi penindasan iblis. Dalam tarian tersebut, penari menggunakan topeng berbentuk kerbau yang gerakanya nampak gagah dan sangat serasi dengan setiap ritme yang ditabuh. Helen Wibowo, pelatih tarian ini mengatakan, gerakan mengandung nilai-nilai Budha Tantrayana. Ini seperti kolaborasi antara Tari Topeng Cirebon dengan ajaran Budha Tibet. Ada beberapa gerakan yang diambil dari tari topeng, kemudian dikembangkan dengan cerita dari ajaran Budha Tantrayana. “Asisten saya ada yang pernah belajar tari topeng. Gerakannya itu yang kita kembangkan,” ujarnya. Meskipun menggambarkan sosok yang gagah berani, namun yang menampilkan adalah anak anak perempuan. Bukan lelaki dengan unsur maskulinnya. Helen tak punya alasan khusus. Hanya kebetulan yang mau belajar adalah perempuan. “Anak-anak laki belum ada yang mau. Tapi ketika dulu ditampilkan di depan Ahtisa, ternyata dapat apresiasi yang luar biasa dari media di Taiwan,” tuturnya. Iskandar Abenk, penata panggung mengaku berusaha menyuguhkan tampilan yang artistik. Termasuk dari tata cahaya dan panggung. “Memang sengaja dibuat untuk mengeksplor keindahan gerakan tarianya,” katanya. Di belakang panggung terdapat latar berupa selendang panjang. Saat angin berhembus, memberikan efek dramtis. Tak sedikit fotografer yang mengabadikan momen tersebut. Kemudian ada membuat ornamen buah dan sayuran. Itu diambil sebagai simbol kesuburan. Yang hampir selalu ada pada pertunjukan tari topeng zaman dulu. Sementara itu, Kepala Seksi Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (DKOKP) Kota Cirebon Dede Wahidi S SN berharap, kegiatan ini diharapkan dapat melestarikan tari topeng. Apalagi acara tersebut mendapatkan dukungan yang baik dari berbagai stakeholder. Salah satunya berbagai penampilan dari seniman pewaris maestro Tari Topeng di Cirebon. Dalam acara ini pula, para peserta dari berbagai sanggar menampilkan berbagai tampilan tari topeng yang berbentuk teater, tarian, hingga seni pertunjukkank. \"Kami menyediakan panggung untuk para sanggar mengkreasikan bentuk tari topeng karnaval yang dibuat koreografinya sehingga bisa disaksikan di atas pentas festival ini,\" jelasnya. (war)

Tags :
Kategori :

Terkait