CIREBON–Seperti tanpa ambisi. Tetapi, pepatah Jawa: Nrimo Ing Pandum, agaknya lebih tepat menggambarkan bagaimana penerimaan H Yuliarso BAE. Anggota DPRD tiga periode, yang nyaris tak pernah mencicipi kursi pimpinan baik di partai maupun di legislatif. Yang memilih rekan-rekannya untuk berada di depan.
Yuli –sapaan akrabnya- termasuk generasi emas Partai Demokrat Kota Cirebon, saat partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono itu memenangi pemilu legislatif 2009 yang mengantarkan Drs H Nashrudin Azis SH ke kursi pimpinan DPRD.
Selama karirnya di parlemen, jabatan tertinggi yang diembannya sebatas ketua Badan Kehormatan. Meski ia juga pernah menjadi ketua DPRD sesaat waktu Nashrudin Azis cuti kampanye di Pemilu Walikota 2013. “Permintaan DPP harus mengirim dua nama. Nama saya dikirim ke DPP bersama Mas Andru (Handarujati Kalamullah, red),” kata Yuliarso, menanggapi pencalonannya sebagai pimpinan DPRD, kepada Radar, Selasa (30/7).
Secara umum nrimo ing pandum berarti: “Menerima yang berarti ikhlas atas apa yang diterima dalam kehidupan alias legawa. ”Sikap “nrimo” ini seperti identik dengan Yuli. Bahkan kembali ditunjukkan dengan memberikan dukungan kepada Andru untuk kembali naik ke tampuk pimpinan DPRD. “Mas Andru lebih pantas menjadi pimpinan dewan,” ucapnya.
Partai Demokrat sudah melayangkan surat ke DPP untuk mengajukan rekomendasi nama yang bakal ditempatkan di kursi pimpinan dewan, yaitu M Handarujati Kalamullah dan H Yuliarso. Banyak pertimbangan mengapa Yuli memilih mendukung Andru menjadi pimpinan.
Pertama, karena dianggap pantas menjadi pimpinan dewan. Kedua, dari sisi perolehan suara cukup tinggi. Juga ketua DPC yang terhitung berprestasi dengan meningkatkan perolehan kursi dari tiga jadi empat.
Yuliarso Bakal Calon Pimpinan DPRD Kota Cirebon
Rabu 31-07-2019,13:00 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :