Update Gempa Banten, Korban Tewas Saat Gempa Banten Jadi Lima Orang

Sabtu 03-08-2019,21:11 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

JAKARTA-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbarui jumlah korban meninggal terdampak gempa bumi 6,9 SR yang mengguncang Banten dan sekitarnya menjadi lima orang. \"Korban meninggal menjadi lima orang, bukan karena reruntuhan rumah,\" kata Plh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (3/8/2019). Dia menjelaskan seluruh korban meninggal dunia bukan disebabkan tertimpa reruntuhan. Dia memerinci, korban meninggal berasal dari tiga kabupaten, yakni Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Sukabumi. \"Di Kabupaten Pandeglang ada satu orang meninggal dunia atas nama Bapak Sain, 40 tahun, beralamat di Desa Ujung Jaya, Kecamatan Sumur. Korban mengalami kepanikan di kebun saat gempa bumi,\" kata Agus, Sabtu (3/8). Kemudian di Kabupaten Lebak, Banten, ada dua orang meninggal dunia. Korban pertama adalah perempuan 48 tahun bernama Sarinah yang terkena serangan jantung saat berlari ke luar rumah untuk menyelamatkan diri. Begitu pula Salam, warga Lebak berusia 95 tahun yang meninggal saat mengungsi ke tempat aman. Selain itu, ada pula korban di Kabupaten Sukabumi sebanyak dua orang. Ajay, pria berumur 58 tahun, meninggal dunia karena terpeleset saat mengungsi di rumah saudaranya. \"Dan atas nama Ruyani, 35 tahun, laki-laki, Desa Mekarmukti Kecamatan Waluran. Korban terkena serangan jantung saat gempa susulan,\" ujar Agus. Gempa bumi mengguncang perairan Banten, Jumat (2/8) malam. Awalnya gempa Banten disebut berkekuatan 7,4 skala richter. Lalu BMKG meralatnya menjadi 6,9 skala richter. BMKG berkata episenter gempa bumi, terletak pada koordinat 7,32 derajat Lintang Selatan dan 104, 75 derajat Bujur Timur. Tepatnya berada di laut dengan kedalaman 4,8 km pada jarak 164 km barat daya Kota Pandeglang, Banten. Selain korban tewas, BNPB mencatat ada 1.050 orang mengungsi saat gempa terjadi. Warga yang mengungsi ada di daerah Banten dan Lampung. Agus menjelaskan lebih dari seribu orang yang mengungsi itu sudah kembali ke rumah masing-masing sejak peringatan dini tsunami dicabut. Agus juga mengatakan ada empat rumah peribadatan, satu kantor desa, dua fasilitas pendidikan, dan tiga bangunan lain hancur. Bangunan-bangunan itu tersebar di Banten, Jawa Barat, dan Lampung. Menurutnya bangunan-bangunan itu memang tak memiliki konstruksi yang baik dan tahan gempa. \"Kalau bangunan yang punya konstruksi tahan gempa, ada tulangan, besi itu relatif aman,\" ucapnya. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait