Biar Mandiri, Bekali Perempuan Keterampilan

Senin 05-08-2019,00:19 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Salah satu upaya pemerintah untuk menanggulangi masalah kemiskinan melalui  program peningkatan peran perempuan dalam pembangunan adalah dengan program pelatihan dan pembentukan kelompok perempuan Indonesia maju mandiri (Prima). Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Pengarusutamaan Gender (PPPUG) Dinas PPKBP3A, Wasrini SSos MSi mengatakan, program pelatihan dan pembentukan kelompok perempuan Indonesia maju mandiri (Prima) perlu ditingkatkan dengan diberikan pengetahuan dan keterampilan. Oleh karena itu, lanjut Wasrini, DPPKBP3A melalui Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Pengarusutamaan gender telah melakukan dan memberkan pelatihan pembuatan manisan, kue dan handicraft bagi masyarakat perempuan yang ada di delapan kecamatan pada April 2019 lalu. “Kedelapan kecamatan tersebut  yakni Kecamatan Palimanan, Plered,  Sedong, Pabuaran, Klangenan, Jamblang, Sumber dan Gegesik. Dan dilanjutkan pada bulan Juni lalu pelatihan pembuatan makanan olahan ikan di lima kecamatan yaitu Kecamatan Waled, Susukan Lebak, Gegesik Gempol dan Gebang,” ungkapnya kepada Radar, kemarin. Wasrini berharap, upaya pemerintah daerah dalam rangka pemberdayaan ekonomi perempuan di Kabupaten Cirebon melalui pelatihan makanan olahan dapat mengatasi kemiskinan yang dihadapi kaum perempuan dan keluarganya, serta meningkatkan penghasilan kaum perempuan dalam melakukan pemberdayaan dalam bidang ekonomi, sehingga lebih maju dan mandiri. Menurutnya, hakekat pembangunan pada dasarnya dilaksanakan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia tanpa membedakan ras, suku, bangsa agama dan jenis kelamin. “Hal tersebut berarti bahwa melalui pembangunan diupayakan dapat mewujudkan peningkatan kualitas hidup manusia baik laki-laki ataupun perempuan,” ujarnya. Sumber daya manusia (SDM), sambungnya, akan menjadi kekuatan modal dasar pembangunan, dan tentu harus disertai dengan peran serta fungsinya yang akan menentukan keberhasilan pembangunan. Karena, potensi perempuan merupakan aset besar yang dapat dikembangkan untuk pembangunan. “Sehingga, jika penduduk perempuan tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan potensinya, perempuan akan menjadi beban serta mengurangi pula hasil pembangunan yang telah dicapai,” pungkasnya.  (jun/rls)

Tags :
Kategori :

Terkait