Paceklik Panjang, Dinas Ketahanan Pangan Siagakan 252 Ton Cadangan Pangan

Jumat 09-08-2019,17:02 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON-Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Cirebon memprediksi tahun 2019 ini akan terjadi kemarau dan paceklik panjang. Sehingga, sangat berpengaruh kepada jenis tanaman pangan di Kabupaten Cirebon. Untuk mengatasi kerawanan pangan musim kemarau di tahun 2019 ini, Dinas Ketahanan Pangan menyiagakan sekitar 252 ton cadangan pangan pemerintah daerah. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Cirebon, Muhidin mengatakan, musim kemarau tahun 2019 ini sangat berbeda dengan musim kemarau sebelumnya. “Kalau kita lihat memang beda. Di awal kemarau saja beberapa embung sudah mengalami kekeringan. Sehingga potensi kekeringan cukup tinggi di musim kemarau sekarang ini,” ujarnya. Pihaknya memprediksi musim kemarau tahun 2019 ini akan berlangsung lama. “Info dari BMKG katanya bulan November sudah mulai awal musim hujan. Artinya, setengah tahun ini akan dilanda kekeringan. Karena sudah tidak ada hujan sejak Mei hingga November baru ada hujan lagi,” tuturnya. Muhidin mengungkapkan selain kemarau juga sangat berpotensi mengalami paceklik tanaman pangan. “Jelas akan berpotensi paceklik tanaman pangan. Karena begini hitungannya, kalau yang banyak gagal panen sekarang ini tentu tidak akan bisa langsung kembali menanam. Paling tidak nanti mulai tanam itu Desember dan akan panen April, sehingga nanti sampai april tahun depan baru panen,” tuturnya. Selain itu juga, program tanam segera atau serentak sulit dilakukan. Dengan kondisi saat ini, sangat berpotensi menimbulkan kerawanan pangan di Kabupaten Cirebon. “Kalau sudah kekeringan dan paceklik, pasti potensi kerawanan pangan ada. Karena sulitnya mendapatkan pangan karena imbas gagal panen atau kekeringan, jadi panen hasilnya tidak maksimal,” ungkapnya. Untuk meminimalisasi kerawanan pangan di Kabupaten Cirebon, pihaknya telah menyiagakan 252 ton cadangan pangan pemerintah daerah. “252 ton CPPD kita siagakan. Dan 252 ton ini berupa gabah kering giling dimana 62 persennya beras. Jadi ketika ada laporan yang mengalami rawan atau kekurangan pangan, 252 ton ini siap disalurkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing,” ujarnya. (den)  

Tags :
Kategori :

Terkait