Salat Id Sempat Diguyur Gerimis, At Taqwa Bagikan 1.261 Paket Kurban

Senin 12-08-2019,13:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Salat Idul Adha dinaungi mendung. Saat khutbah, tiba-tiba gerimis turun. Jamaah salat, khususnya shaf yang ada di halaman masjid  dan di Jl RA Kartini, mendadak membubarkan diri mencari tempat berteduh. Namun demikian, tidak sedikit yang bertahan di lokasi sembari menggunakan penutup kepala. Salah satunya, Heriyanto. Dia mengaku datang bersama istri dan anaknya. Namun jamah perempuan mendapatkan tempat di lantai dua masjid. Sedangkan dirinya di halaman masjid. \"Untungnya nggak lama gerimisnya,\" ucapnya. Khatib Salat Id Masjid Attaqwa DR KH Wawan Arwani MA mengajak umat Islam untuk berikhtiar sekuat tenaga dalam Idul Kurban. Hari raya kurban yang dilaksanakan tiap tahun tidak lepas kisah Nabi Ibrahim AS. Meski jauh sebelum itu, sudah dilaksanakaan putra Nabi Adam yakni antara Habil dan Qobil. \"Ibadah kurban ini,  yang diterima oleh Allah hanya ketulusan hati,\" tuturnya. Setelah salat id, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) At Taqwa Kota Cirebon melakukan pemotongan hewan kurban. Sedikitnya 52 kambing dan 4 ekor sapi. Sebanyak 1.261 paket daging kurban, disalurkan kepada warga yang berhak menerima. Ketua Panitia Kurban, Yedi Riyadi mengatakan, daging kurban dibagikan berdasarkan data Idul Fitri atau saat penyerahan zakat fitrah. Sehingga yang menerima benar-benar berhak dan lebih rapih pendataannya. “Insya Allah, database yang sudah ada sebanyak 1.261 orang. Kita menerima hewan kurban dari berbagai sumber. Seperti dari bank BJB, cuma simbolik penyerahannya dilakukan oleh walikota. Kalau tahun kemarin, dari walikota secara langsung,” tuturnya. Bila dihitung, jumlah paket kurban tahun ini lebih sedikit dibanding tahun lalu. Pada tahun 2018, sedikitnya ada sembilan ekor sapi dan 46 ekor kambing. Dia berharap, ke depannya perolehan hewan kurban lebih banyak lagi. Sehingga lebih banyak manfaat yang diterima masyarakat. Sementara itu, Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kota Cirebon, sedikitnya menerjunkan empat tim yang disebar ke seluruh kecamatan untuk melakukan pemantauan dan pengecekan secara langsung hewan atau daging kurban yang akan dibagikan. Kepala Bidang Pertanian dan Peternakan, Iin Inayati menyampaikan, secara keseluruhan penyembelihan di Masjid At Taqwa berjalan dengan baik. Karena bukan kali pertama dilakukan. Namun ia masih menyoroti perihal lambannya penanganan hewan kurban setelah dilakukan pemotongan. Layaknya menggantung hewan, menguliti, hingga memisahkan jeroan hewan tersebut. \"Mungkin karena jumlah hewannya banyak, jadi nggak langsung di tangani. Setelah disembelih, harusnya dikulitin, dibuang jeroannya. Kalau dibiarkan kelamaan, suhu hewan yang disembelih juga panas. Jadi mikroba berkembang biak lebih cepat,\" katanya. Perihal cacing pada hati hewan, DPPKP menemui hampir di seluruh titik penyembelihan. Namun hal itu masih ditolerir. Sebab, biasa ditemui cacing masih hidup dan dapat dibuang, sepanjang hati hewan tidak berubah warna dan tidak ada pengerasan. Kasus pengerahan hati hewan kurban, terjadi di Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kejaksan. Sehingga bagian ini tidak dapat dikonsumsi, dan harus dibuang. Cara mengolah daging yang benar, juga berpengaruh terhadap layak atau tidaknya daging untuk di konsumsi. Seperti memasak dengan suhu yang tinggi atau dengan waktu yang cukup. Sementara di lain tempat, yakni di Balaikota Cirebon, DPPKP menemukan penyembelihan yang tidak sempurna. Yakni ada salah satu urat di leher hewan yang belum putus. Temuan lain di lapangan, masih ada salah satu lokasi yang menggunakan kresek hitam sebagai wadah untuk menyimpan daging dan di dustribusikan kepada masyarakat. Sementara untuk yang menggunakan besek atau daun, DPPKP belum mendapati. Mayoritas masih menggunakan kantung plastik bening atau putih yang memang dianjurkan sebelumnya. (ade)

Tags :
Kategori :

Terkait