Warga Pegambiran Keluhkan Bau Miras Tuak di Sungai

Selasa 13-08-2019,23:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON–Warga RW 03 Kampung Karang Dawa Barat, Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemanhwungkuk, dibuat tidak nyaman. Saluran air yang bersumber dari sungai setempat, menimbulkan bau asam layaknya tuak. Kondisi tercemarnya saluran air sudah berlangsung sekitar tiga hari. Terhitung sejak Jumat (9/8). Warga setempat mersa resah. Terutama mereka yang tinggal di RT 09, 06, dan RT 07. Mereka menduga, bau berasal dari pembuangan limbah perusahaan di sekitarnya. “Baunya asem kaya tuak. Saya biasanya langsung protes ke perusahaannya karena jengkel,” kata salah seorang warga RT 09, Udin (56), kepada Radar Cirebon. Ketua RW setempat, Ade Subarna mengaku telah mengetahui kondisi tersebut. Ia pertama mendengar dari aduan warga yang mengeluh akan bau yang bersumber dari saluran air di dekat mereka tinggal. “Sudah dua hari ada aduan dari ketua RT 09. Saya telusurin sungainya dan belum diketahui penyebabnya itu apa. Ya susah mencari penyebabnya karena memang sudah ditelusurin dan belum ada tanda-tanda apa sebabnya,” ungkapnya. Namun Ade tidak berprasangka buruk bahwa bau tersebut berasal dari pembuangan limbah pabrik. Bisa jadi, bau tidak sedap disebabkan saluran yang mengering karena kemarau. “Kalau memang beberapa hari ke depan masih bau, kita coba akan telusuri lagi,\" tuturnya. Sementara itu salah seorang warga RT 06, Kardi (54) mengungkapkan, tahun ini sudah dua kali pencemaran sungai yang menimbulkan bau terjadi. Pertama, terasa sekitar Januari lalu. Kardi menyebut lantang, bahwa bau dirasakan sampai ke dalam rumah. Hingga membuat anggota keluarganya susah tidur. “Kurang tau pasti penyebabnya, tapi kemungkinan dari pabrik sekitar sini. Cuma hari ini (kemarin, red) baunya sudah mending. Kalau Januari lalu lebih parah, bau kotoran,” tukasnya. Warga di RT 07, Endang Komarudin menuding ada perusahaan yang membuang limbah di sungai. Ia mengaku sudah memprotes perihal tersebut dan mengadukannya kepada RW hingga Lurah. “Sudah lima kali ganti RW tetap aja seperti itu. Perusahan membuang limbahnya di sungai. Sudah sering mengadu cuma tidak pernah ada respons,” sesalnya. (ade)

Tags :
Kategori :

Terkait